15 November 2025
16:21 WIB
Bus Listrik Diharapkan Percepat Transformasi Bali Menuju Pariwisata Hijau
Uji coba bus listrik oleh ITDC selama dua bulan menunjukkan moda listrik memberikan penghematan biaya energi sebesar 31 persen serta pengurangan emisi CO2 hingga 30 persen.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Arsip foto - ITDC mengoperasikan bus listrik untuk mendukung pariwisata rendah emisi di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/11/2025) ANTARA/HO-ITDC.
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mulai mengoperasikan kendaraan bus listrik untuk antarjemput wisatawan atau shuttle. Aktivasi moda transportasi listrik di kawasan wisata ini dihadirkan untuk mendukung pariwisata hijau yang ramah lingkungan.
General Manager ITDC the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika mengatakan,pengoperasian bus listrik di kawasan wisata sejalan dengan visi Pulau Dewata akan pariwisata berkelanjutan. Bus listrik diharapkan mempercepat transformasi Bali menuju pariwisata hijau alias ramah alam.
"Inisiatif uji coba transportasi listrik ini merupakan langkah kami memperkuat diri sebagai kawasan pariwisata berkelanjutan terintegrasi yang rendah emisi," ungkap General Manager ITDC the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (15/11), dilansir dari Antara.
Pihaknya menggandeng salah satu perusahaan penyedia kendaraan listrik untuk mengakselerasi penerapan transportasi berbasis listrik di Pulau Bali, sekaligus memperluas adopsi kendaraan listrik di sektor pariwisata berkelanjutan.
Agus Dwiatmika menjelaskan, bus listrik itu mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengawasan operasional dilakukan sesuai waktu terkini. Fitur-fiturnya termasuk pemantauan lokasi kendaraan, efisiensi energi dan biaya operasional, perilaku pengemudi serta pola berkendara.
Ada pun armada yang digunakan adalah bus listrik sepanjang 7,5 meter dan memiliki kapasitas baterai 134 kilowatt per jam (kWh) dengan jarak tempuh sekitar 180 kilometer pada pemakaian 80 persen dan tiga unit motor listrik. Sebelumnya, unit bus listrik itu telah digunakan untuk uji coba bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Operator Trans Metro Dewata.
Baca juga: Bali Pertahankan Posisi Pulau Terbaik Asia
Uji coba yang berlangsung selama dua bulan itu menunjukkan hasil positif dengan total jarak tempuh lebih dari 7.500 kilometer dan efisiensi energi mencapai 2 kilometer per kWh.
"Setiap 1 kWh mampu menempuh jarak hingga 2 km," ucapnya.
Hasil itu mencatat penghematan biaya energi sebesar 31 persen dan pengurangan emisi hingga 1.830 kilogram karbon dioksida (CO2) atau 30 persen dibandingkan dengan bus konvensional.
Pengoperasian bus listrik itu akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama yaitu uji coba selama kurang lebih satu bulan dengan waktu operasional dimulai dari pukul 09.00- 22.00 WITA. Bus akan beroperasi di rute yang menghubungkan perhotelan di kawasan itu menuju destinasi populer, seperti Bali Collection, Museum Pasifika, Devdan Show, dan Pulau Peninsula.