c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 Februari 2022

13:49 WIB

BRIN Teliti Umbi Porang Untuk Minuman Kesehatan

Umbi porang baik untuk minuman kesehatan karena mengandung zat glukomanan yang baik untuk metabolisme tubuh, prebiotik, rendah kalori, tinggi serat dan imunomodulator

BRIN Teliti Umbi Porang Untuk Minuman Kesehatan
BRIN Teliti Umbi Porang Untuk Minuman Kesehatan
Ilustrasi. Petani memanen umbi porang (Amorphophallus muelleri) di persawahan Desa Ngadimulyo, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (17/7/2021). Antara Foto/Anis Efizudin

JAKARTA – Pusat Teknologi Agroindustri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lulu Eki Daysita menyatakan, sedang mengembangkan teknologi pengolahan minuman serbuk probiotik dari bahan baku umbi porang

"Di dalam umbi porang terdapat kandungan glukomanan yang tinggi, yang dapat dimanfaatkan oleh bakteri probiotik," kata Periset Dari Pusat Teknologi Agroindustri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lulu Eki Daysita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/2) seperti dilansir Antara.
 
Asal tahu saja, umbi porang merupakan jenis tumbuhan lokal asli Indonesia dengan kandungan yang sangat potensial. Namun tingkat pemanfaatannya di Tanah Air belum optimal.
 
 "Umbi porang mengandung zat glukomanan yang baik untuk metabolisme tubuh, prebiotik, rendah kalori, tinggi serat, dan imunomodulator," katanya.
 
Lulu mengatakan, hasil riset tersebut akan menghasilkan minuman sinbiotik dari bahan baku lokal Indonesia yang memiliki nilai tambah dan fungsional.
 
"Salah satu pangan sumber prebiotik yang dapat dimanfaatkan untuk minuman bubuk adalah umbi porang," ujarnya.
 
Minuman bubuk tersebut diharapkan nantinya menjadi alternatif pangan fungsional yang dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator yang baik untuk kesehatan. 

Riset Lulu dengan judul publikasi internasional Teknologi Pengolahan Minuman Serbuk Probiotik dari Bahan Baku Umbi Porang (Amorphophallus uelleri) sendiri, dinyatakan lulus pada seleksi Rumah Program Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) BRIN.

Nilai Ekspor
Data Kementerian Pertanian RI menyebut, nilai ekspor porang pada tahun 2020 mencapai sebesar Rp923,6 miliar. Hal ini menjadikan komoditas tersebut ditetapkan sebagai mahkota masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).
 
"Porang menjadi pilihan Presiden Joko Widodo sebagai komoditas andalan baru di Indonesia, khususnya dalam rangka membuat alur ekspor yang beragam dan lebih optimal ke manca negara," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sejauh ini, komoditas porang tersebut diekspor ke berbagai negara, seperti China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Jepang, dan beberapa negara yang lain. Adapun porang yang diekspor dalam bentuk "chip" dan tepung porang.
 
Melihat potensi itu, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha terus memperbaiki alur budidaya porang yang lebih maju, hingga proses pengolahan pascapanen. 

Saat ini industri pengolahan porang PT Asia Prima Konjac di Kabupaten Madiun telah berhasil memproduksi beras porang yang merupakan calon komoditas ekspor andalan.
 
Keberadaan porang tersebut didukung oleh kondisi Indonesia yang merupakan negara tropis, sehingga sangat spesifik memiliki kemampuan untuk pembudidayaan porang.
 
"Porang menjadi komoditas negara tropis, spesifiknya Indonesia. Bapak Presiden mau melihat itu, utamanya industri pengolahan porang di Kabupaten Madiun," tuturnya.
 
Selain itu, untuk melindungi plasma nutfah, tidak diperkenankan untuk ekspor benih dan umbi porang. Karenanya, untuk menggairahkan petani porang, Kementan juga memberikan bantuan bibit, pupuk, dan pendampingan kepada petani setempat. 

Selanjutnya, pemerintah juga menyediakan fasilitas pinjaman modal dengan bunga rendah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
 
Sesuai data, luas tanam porang secara nasional tahun 2020 mencapai sekitar 19.950 hektare dan pada 2021 mencapai sekitar 47.461 hektare yang tersebar di 15 provinsi. Ditargetkan maksimal tahun 2024 menjadi 100.000 hektare.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar