12 Juli 2025
17:50 WIB
BRIN-PPNS Kembangkan Kapal Sampah Untuk Jelajahi Sungai Dangkal Di Perkotaan
Inovasi ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah yang saat ini masih banyak mencemari sungai-sungai di Indonesia, khususnya di kota-kota besar.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Rancangan kapal untuk pembersihan sungai dari tim BRIN berkolaborasi bersama Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Sumber foto: BRIN.
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) bekerja sama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mengembangkan kapal pengangkut sampah di sungai-sungai perkotaan. Kapal dengan teknologi ramah lingkungan ini dirancang khusus untuk bisa melaju di sungai-sungai dangkal.
Perekayasa Ahli Utama PRTH BRIN Meitha Soetardjo mengatakan, inovasi ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah yang saat ini masih banyak mencemari sungai-sungai di Indonesia, khususnya di kota-kota besar.
"Diharapkan kapal tersebut dapat beroperasi di perairan dangkal dengan kemudahan manuver dan kemampuannya memindahkan, serta mengolah sampah secara otomatis," jelas Meitha dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (12/7).
Kapal ini memiliki dimensi panjang keseluruhan 5,135 meter (m), panjang garis air dan perpendicular 4,878 m, lebar 2 m, tinggi 0,7 m, dan draft 0,4 m. Dengan desain tersebut, dan kecepatan yang juga telah disesuaikan, kapal akan mudah bermanuver di sungai-sungai di perkotaan yang sempit dan dangkal.
Meitha menambahkan, desain kapal ini memang telah disesuaikan dengan karakteristik sungai-sungai di wilayah urban seperti yang ada di Surabaya. Baik itu sungai Kalimas, Jagir, atau Brantas.
Modelnya dirancang dengan bentuk lambung katamaran, menggunakan bahan utama High Density Polyethylene (HDPE) yang ringan. Bahan yang digunakan tahan korosi, dan teknologi produksi modular knock-down, mudah dirakit secara modular di Lokasi.
Kapal ini diklaim relatif stabil, dan mampu bermanuver baik pada aliran sungai dengan hambatan tinggi.
Sistem mekanik di bagian depan kapal difungsikan sebagai alat pengumpul sampah. Sistem ini berfungsi mengangkat timbulan sampah terapung seperti plastik, styrofoam, dan ranting dari permukaan sungai ke dalam bak penampungan. Dengan kata lain, sampah dapat dikumpulkan secara mekanis, tanpa perlu diambil secara manual oleh petugas.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan konveyor yang berfungsi sebagai alat pemindah otomatis, yang juga bisa menghemat penggunaan tenaga manusia dan mempercepat proses pemindahan sampah. Sistem ini membuat alur pengolahan menjadi lebih rapi, terstruktur, dan terus-menerus tanpa gangguan.
Kapal juga dilengkapi alat cacah sampah yang diyakini dapat memberikan banyak keuntungan dalam pengelolaan limbah, terutama pada sistem yang membutuhkan efisiensi tinggi dan otomatisasi. Selain juga terdapat bak sampah yang memiliki kapasitas volume muat sebesar 800 kg.
"Inovasi ini dikembangkan tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pengendalian sampah dan restorasi sungai secara berkelanjutan di kota-kota Indonesia," kata Meitha.
Baca juga: Kantongi Izin, Taksi Terbang Uji Coba Bawa Penumpang Di Jakarta
Meitha mengungkapkan bahwa teknologi kapal yang mereka kembangkan, saat ini telah berada pada Tingkat Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level / TRL) 4–5, dan tengah dipersiapkan untuk memasuki tahap pembangunan purwarupa.
Pengembangannya juga telah melalui sejumlah tahapan penting termasuk survei batimetri di Sungai Kalimati Surabaya dan pengamatan langsung terhadap kapal nelayan HDPE di Telocor, Sidoarjo. Rancang bangunnya juga telah melalui simulasi performa hidrodinamika dan struktural, serta telah memperoleh perlindungan paten resmi atas bentuk lambung, rancangan sistem mekanik, dan struktur modularnya.
Klaim paten berjudul meliputi, kapal sungai pengangkut timbulan sampah terdiri dari dua lambung HDPE, atap, mesin tempel, dan konveyor depan yang dilengkapi alat pencacah melintang. Kapal digerakkan sistem hidrolis, terhubung ke bak sampah di belakang dan jalur pembuangan. Inovasi ini tercatat dalam Patent Granted nomor IDP000099152 dengan judul paten ‘Kapal Sungai Pengangkut Timbulan Sampah'.