05 Juni 2021
13:34 WIB
Penulis: Dwi Herlambang
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Keindahan alam bawah laut Indonesia memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Bak surga dengan berbagai jenis karang dan ikan yang hidup dengan baik. Atas dasar itulah olahraga menyelam cukup digemari masyarakat dan wisatawan.
Salah satunya, Biorock yang ada di Desa Pemuteran, Buleleng, Bali. Bio dalam bahasa Yunani adalah kehidupan, sementara Rock dalam bahasa Inggris memiliki arti batu. Jika disatukan, Biorock adalah batu kehidupan.
Biorock ini digunakan sebagai sarana restorasi batu karang, untuk mendukung predikat Desa Pemuteran sebagai lokasi restorasi terumbu karang terbesar di dunia. Di lokasi tersebut terdapat 33 patung dewa, seperti Dewa Saraswati, Dewa Wisnu, dan masih banyak lagi.
Pengambangan proyek biorock sendiri dimulai pada tahun 2000, dan kini telah menyandang predikat sebagai 'Largest Artificial Biorock Reef Project in The World'. Hal ini tidak lepas dari beragam inovasi dimana membuat terumbu karang dengan metode biorock.
Metode ini dibangun dengan struktur besi yang dialiri listrik arus lemah dengan menggunakan aki. Sehingga pembentukan karang akan lebih cepat.
Struktur tersebut dialiri listrik sekitar 6 volt, untuk merangsang tumbuhnya zat kapur pada jalinan besi-besi yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan terumbu karang. Listrik yang dialirkan memanfaatkan tenaga matahari atau angin, sehingga lebih bersifat natural.
Proyek Terbesar
Proyek Rehabilitasi Terumbu Karang Pemuteran menjadi yang terbesar dengan menggunakan teknologi biorock. Lebih dari 115 struktur biorock telah terpasang di dasar lautnya.
Tentunya, keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari partisipasi dan keterlibatan masyarakat desa. Mereka sama-sama mencapai tujuan melestarikan karang dengan menciptakan ekosistem laut yang sehat, sebagai investasi besar bagi generasi mendatang.
Hal ini menjadi kabar baik dimana pada dekade 90-an, karang di Pemuteran menjadi kawasan dengan kerusakan koral yang cukup parah. Musababnya, pada satu dekade sebelumnya, pendudukan Desa Pemuteran sering merusak terumbu karang karena kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan.
Kini, teknologi biorock dinyatakan sudah berhasil dan membuat kawasan Pemuteran memiliki keindahan bawah laut dengan menjalankan konservasi yang benar.
Perlahan tapi pasti, Desa Pemuteran berbenah diri menjadi desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang menjadi kekayaannya. Letaknya di pesisir pantai sekaligus dekat dengan bukit-bukit yang hijau membuatnya cocok untuk kawasan wisata bahari sekaligus wisata alam.
Atas keindahan alamnya, kini, biorock pemuteran menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bali. Dengan kondisi tersebut maka wisatawan yang ingin retreat atau healing bisa menikmati suasana gunung. Sementara wisatawan pecinta bahari bisa diving dan snorkeling.