c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

KULTURA

04 September 2025

08:22 WIB

Bernapas Lewat Mulut Bisa Jadi Masalah Gigi Di Masa Depan

Kebiasaan bernapas lewat mulut saat masa pertumbuhan bisa menyebabkan masalah, seperti gigi maju sampai gangguan perkembangan wajah.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

<p>Bernapas Lewat Mulut Bisa Jadi Masalah Gigi Di Masa Depan</p>
<p>Bernapas Lewat Mulut Bisa Jadi Masalah Gigi Di Masa Depan</p>

Ilustrasi Anak dengan kelainan gigi yang tonggos sedang memakan permen. Shutterstok/Marian Fil

JAKARTA - Secara normal, manusia bernapas melalui hidung. Namun, ada beberapa yang bernapas melalui mulut. Sering dianggap sepele, ternyata bernapas melalui mulut, baik saat beraktivitas maupun saat tidur, bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan gigi, rahang, dan bentuk wajah, terutama bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.

"Kebiasaan bernapas melalui mulut yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, biasanya terjadi karena adanya kesulitan bernapas melalui hidung. Saat aliran udara melalui hidung berkurang, sisa udara akan dipaksa keluar melalui mulut. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus, maka akan ada risiko terjadi masalah gigi dan rahang di masa depan," kata spesialis ortodontis Bethsaida Hospital Dental Center drg. Fauzia Adhiwidyanti dalam keterangan tertulisnya.

Kebiasaan ini umumnya disebabkan oleh gangguan pada rongga pernapasan atas yang mengurangi aliran udara melalui hidung sehingga tubuh secara otomatis menggunakan mulut sebagai jalan keluar udara. Beberapa kondisi seperti alergi, sinusitis atau pilek berkepanjangan, pembesaran tonsil, sampai bentuk hidung yang tidak normal seperti adanya penyempitan rongga hidung menjadi pemicu orang bernapas melalui mulut.

"Kebiasaan bernapas melalui mulut pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan lengkung gigi atas menjadi sempit, gigi maju, gigitan terbalik di gigi belakang, atau gigitan terbuka di gigi depan yang menyulitkan aktivitas pengunyahan maupun memotong makanan," lanjut drg. Fauzia.

Selain itu, dampak lainnya dari bernapas melalui mulut adalah mulut kering akibat berkurangnya produksi saliva sehingga kebersihan mulut terganggu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang dan penyakit gusi, dan gangguan perkembangan wajah, terutama pertambahan vertikal sepertiga bawah wajah atau yang dikenal sebagai kondisi long face.

Maka dari itu, seseorang yang memiliki kebiasaan bernapas lewat mulut sehari-hari dapat memperhatikan beberapa gejala. Mulai dari mulut kering saat bangun tidur, mendengkur atau tidur dengan mulut terbuka, dan pada anak, wajah terlihat memanjang, lingkaran hitam di sekitar mata, lubang hidung sempit, dan suara sengau atau tidak jelas saat berbicara.

Apabila memiliki kondisi tersebut, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan dengan spesialis ortodontis. Semisal, perawatan ortodontik untuk memperbaiki posisi gigi, rahang, dan mencegah long face, terapi kebiasaan seperti latihan pernapasan dan edukasi cara bernapas yang benar, dan berkolaborasi dengan spesialis lain, seperti dokter THT, dokter anak, maupun speech therapist jika ada masalah medis lain yang mendasari.

Dengan kombinasi tersebut, pasien tidak hanya mendapatkan gigi yang sehat dan rapi, tetapi juga postur wajah lebih seimbang, tidur lebih nyenyak, dan kualitas hidup lebih baik.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar