c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

11 November 2025

15:18 WIB

Berharap Industri Film Nasional Tak Pasang Surut

Industri perfilman Indonesia tengah naik daun dalam beberapa tahun terakhir, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Harapannya, di masa depan industri ini terus berkembang. 

<p>Berharap Industri Film Nasional Tak Pasang Surut</p>
<p>Berharap Industri Film Nasional Tak Pasang Surut</p>

Ilustrasi clapper board. Shutterstock/Gorodenkoff

JAKARTA - Dalam beberapa tahun belakangan, industri film dalam negeri berkembang pesat, tak hanya kuantitas tapi juga kualitas. Hal ini bisa dibuktikan dari dominasi film lokal serta jumlah penonton. 

Dari kualitas, tidak sedikit film-film buatan anak negeri yang masuk sebagai nominasi, bahkan membawa pulang penghargaan dari berbagai festival film internasional. Berharap menjadi titik tolak untuk terus melesat tanpa mengalami pasang surut. 

Harapan tersebut disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Diharapkan, pertumbuhan industri perfilman Indonesia bisa berkelanjutan dengan dukungan dari semua pihak.

"Ekosistemnya tumbuh dengan pesat, dan saya berharap pertumbuhan ini dapat terus berkelanjutan dengan dukungan semua pihak, mulai dari para sineas, penulis, pemain, hingga para jurnalis yang menyoroti dan mengangkat karya mereka ke ruang publik," katanya seraya menyebut industri film sebagai salah satu pilar penting kebudayaan.

Pada acara puncak Festival Film Wartawan (FFW) 2025, Fadli turut menyoroti capaian film-film Indonesia di festival-festival film internasional tahun ini. 

"Sepanjang tahun ini film-film Indonesia menorehkan prestasi di Busan International Film Festival, Rotterdam, Berlin, Hong Kong, hingga Cannes," sebutnya.

Dia juga mengemukakan peran wartawan dalam sejarah perfilman Indonesia, menyebut Usmar Ismail sebagai figur sentral yang menunjukkan ikatan erat antara jurnalisme, kebudayaan, dan perfilman Indonesia.

"Keduanya sama-sama menulis realitas, menggali nurani, menyalakan imajinasi, dan menyampaikan pesan yang mampu membangkitkan semangat serta memperkaya wawasan masyarakat," katanya mengenai kesamaan jurnalis dan pembuat film.

Ketua Festival FFW Benny Benke menyampaikan bahwa FFW 2025 mengurasi lebih dari 150 film nasional untuk memilih pemenang penghargaan.

FFW 2025 menobatkan Sore: Istri Dari Masa Depan sebagai film drama terbaik, Santet Segoro Pitu sebagai film horor terbaik, dan Tinggal Meninggal sebagai film komedi terbaik.

Pemeran Acha Septriasa, Fedi Nuril, Mawar De Jongh, Omara Esteghlal, Sheila Dara Aisha, dan Ringgo Agus Rahman menerima penghargaan dalam ajang tersebut.

Selain itu, FFW 2025 memberikan Anugerah Pengabdian Seumur Hidup kepada Ipik Tanoyo dari kalangan pers dan aktris Christine Hakim dari kalangan perfilman.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar