02 November 2024
09:46 WIB
Berharap Ada Standarisasi Museum-museum Di Indonesia
Tak ingin hanya dianggap sebagai tempat menyimpan artefak serta barang-barang kuno lainnya, Fadli Zon ingin adanya standarisasi museum-museum di Indonesia. Termasuk transformasi digital.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Pengunjung memotret replika fosil koleksi Museum Geologi yang dipajang pada pameran bertajuk Keberagaman Koleksi Museum Nusantara di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah, Senin (22/7/2024). Antara Foto/Maulana Surya
JAKARTA - Bicara soal museum, pasti kebanyakan orang berpikir tentang sesuatu yang lampau dan kurang menarik. Namun, tidak sedikit museum di Indonesia yang kini, perlahan mulai dan telah berbenah. Tujuannya, agar museum-museum dapat dikunjungi oleh banyak orang.
Hal itulah yang juga diinginkan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Dirinya menginginkan adanya standarisasi museum di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas narasi, edukasi, dan daya tarik display museum. Harapnnya dapat menjadi daya tarik kaum muda.
"Kita berharap ke depan juga melalui Kementerian Kebudayaan akan ada standarisasi museum ya, agar museum-museum kita ini mempunyai standar dalam arti narasinya, edukasinya semakin baik ya dan display harus menarik supaya anak-anak muda, orang-orang sekarang ya semakin banyak yang datang ke museum," kata Fadli Zon saat membuka gelaran LCCM di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (1/11).
Dalam upaya ini, memanfaatkan teknologi digital yang kini sangat dekat dengan generasi Z dirasa perlu. Digitalisasi artefak akan dimulai dari Museum Nasional, yang saat ini sedang dalam proses perbaikan pasca kebakaran tahun lalu.
Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan komunitas dan asosiasi museum untuk menghidupkan museum sebagai pusat aktivitas budaya dan literasi. Dengan demikian museum bukan lagi sekadar tempat penyimpanan artefak.
Fadli Zon juga menyambut positif kegiatan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) yang melibatkan generasi penerus sebagai langkah apresiasi dan bukti bahwa generasi muda yang melek soal substansi, serta kekayaan yang berada di dalam museum.
“Bukan hanya mengapresiasi, tapi bagaimana mereka mulai mengetahui substansi, isi, artefak dan kekayaan yang berada di dalam museum itu. Baik yang ada di Museum Nasional, museum-museum daerah, museum-museum yang dimiliki oleh perseorangan dan lain-lain,” ungkapnya.
LCCM merupakan sebuah lomba cerdas cermat yang diusung Museum Nasional lewat kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai kebudayaan serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya Indonesia.
Dengan langkah-langkah tersebut, Kementerian Kebudayaan berharap museum di Indonesia akan semakin relevan dan menarik bagi masyarakat, serta berperan aktif dalam pelestarian budaya.