24 Juni 2025
20:58 WIB
Berapa Lama Virus HPV Sebabkan Kanker Serviks?
Perjalanan perkembangan virus human papilloma virus (HPV) hingga menyebabkan kanker serviks terjadi dalam durasi bertahun-tahun.
Ilustrasi kanker serviks. Freepik
JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), Prof. Yudi Mulyana Hidayat menyebut, perjalanan perkembangan virus human papilloma virus (HPV) hingga menyebabkan kanker serviks terjadi dalam durasi yang tidak cepat atau bertahun-tahun.
"Kanker serviks itu perjalanan penyakitnya lama, bertahun-tahun. Artinya kalau lama, bertahun-tahun, kita bisa mencegah," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/6).
Upaya pencegahan yang bisa dimulai dengan skrinning untuk mendeteksi perubahan sel sebelum menjadi kanker hingga vaksin HPV. Terlebih, lanjut dia, kasus kanker serviks di Indonesia menjadi negara dengan kasus kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara.
Lewat vaksinasi HPV tubuh memiliki antibodi untuk melindungi diri dari sel-sel kanker serta perubahan-perubahan yang disebabkan oleh virus.
Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari perilaku seksual yang berisiko terinfeksi HPV yakni dengan tidak berganti pasangan seksual, tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini kurang dari 20 tahun, hindari terpapar asap rokok baik aktif dan pasif. Kemudian menindaklanjuti hasil pemeriksaan IVA/papsmear yang hasilnya positif.
Sejumlah kasus kanker di Indonesia, menurutnya kerap terjadi karena wanita seringkali takut melakukan skrinning, sehingga ketika mengalami gangguan baru mulai mencari pertolongan dan bisa saja kondisi tersebut telah memburuk.
DIkatakan, peran POGI mendukung program pemerintah untuk mengeliminasi kanker serviks yang ditargetkan pada 2030.
POGI juga berperan membantu pengembangan pelayanan kanker pada perempuan di Indonesia dengan konsep promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif di layanan primer, sekunder dan tersier sehingga diharapkan mampu meningkatkan harapan hidup perempuan penderita kanker.
Kanker serviks biasanya muncul di leher rahim dan paling umum menyerang perempuan usia 30 hingga 35 tahun. Namun, penyakit ini bisa muncul di usia berapa pun.