c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 September 2025

08:18 WIB

Benarkah Pemanis Non Kalori Lebih Sehat Dari Gula?

Meski disebut sebagai pemanis alternatif yang baik, namun bukan berarti jadi alasan untuk terus menggunakannya. Tetap latih untuk batasi asupan manis. 

<p>Benarkah Pemanis Non Kalori Lebih Sehat Dari Gula?</p>
<p>Benarkah Pemanis Non Kalori Lebih Sehat Dari Gula?</p>

Ilustrasi gula. Foto: Freepik.

JAKARTA - Produk pemanis nol kalori nongula kini semakin populer, terutama di kalangan masyarakat yang peduli kesehatan atau memiliki kondisi seperti diabetes. Pasalnya, produk ini dinilai lebih sehat ketimbang gula biasa.

Namun, menurut dokter spesialis gizi, dr. Consistania Ribuan, anggapan bahwa semua pemanis non-gula dan nol kalori itu otomatis lebih sehat tidak sepenuhnya benar.

"Dibilang lebih sehat atau tidak sebenarnya kalau bagi penderita diabetes atau bagi yang tidak ingin konsumsi banyak gula itu boleh jadi salah satu alternatif, tapi ada hal yang perlu diperhatikan," kata dr. Consistania, dikutip dari Antara, Senin (29/9).  

Pemanis jenis ini memang bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula harian. Tetapi, tidak semua produk yang mengklaim 'alami' benar-benar bebas dari risiko.

"Kalau dia benar-benar dari tumbuhan dan murni, tanpa tambahan bahan lain, boleh saja. Tapi yang sering jadi masalah adalah banyak produk dicampur dengan zat tambahan lain yang justru bisa membahayakan kesehatan,” jelas dia.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap harus cermat dalam memilih produk pemanis, terutama dengan cara membaca label komposisi secara teliti. Salah satu yang harus dihindari adalah sukrosa, yang merupakan bentuk gula sederhana dan umum ditemukan dalam makanan olahan.

"Kalau di label tertulis sukrosa, itu berarti gula biasa. Harus dibatasi, terutama dalam jumlah besar," katanya.

Meskipun pemanis alternatif bisa membantu mengurangi asupan gula, dirinya menegaskan bahwa ini bukan alasan untuk membenarkan konsumsi makanan manis secara bebas.

"Jangan sampai kita pikir semua makanan manis aman dikonsumsi hanya karena pakai pemanis non-gula. Kita tetap harus melatih diri mengurangi kebutuhan akan rasa manis," ujarnya.

Dengan kata lain, penggunaan pemanis alternatif memang bisa menjadi solusi, namun bukan tanpa syarat. Edukasi konsumen untuk membaca label dan memahami kandungan gizi tetap menjadi kunci dalam menjaga pola makan sehat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar