28 Februari 2024
16:18 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Berbagai video viral di salah satu platform media sosial, di mana banyak yang menyebutkan kebiasaan minum memakai sedotan bisa memicu penuaan dini. Konten tersebut merinci bahwa kerutan yang muncul disebabkan oleh gerakan berulang bibir saat menggunakan sedotan.
Lantas, apakah benar bahwa kebiasaan meninum menggunakan sedotan dapat menyebabkan penuaan dini?
"Secara umum minum menggunakan sedotan seharusnya tidak menyebabkan kerutan. Namun, setiap gerakan berulang dapat meningkatkan risiko kerutan di mulut," ujar Dr. Joshua Zeichner, Associate Professor di Icahn School of Medicine di Mount Sinai seperti dilansir dari laman Business Insider.
Sebagai contoh, merokok mungkin menyebabkan kerutan karena dua alasan. Pertama, adanya kerusakan dari radikal bebas yang diakibatkan oleh merokok. Alasan kedua, gerakan berulang saat mengerucutkan bibir untuk menghirup asap rokok.
Sementara, penggunaan sedotan tidak menyebabkan kerusakan radikal bebas pada kulit seperti merokok. Oleh karena itu, meskipun seseorang mengerutkan bibir mereka untuk menggunakan sedotan selama 100 menit sehari (mirip dengan gerakan perokok saat merokok), efeknya tidak akan sebanding dengan dampak yang dialami oleh perokok.
"Namun, pada orang yang rentan terhadap kerutan di bibir termasuk mereka yang memiliki kecenderungan genetika terhadap penuaan dini, saya memberi tahu mereka untuk menghindari penggunaan sedotan sama sekali," jelasnya.
Kerutan Di Mulut Sulit Dihilangkan
Sementara itu, menurut Dr. Cameron Rokhsar, dokter kulit dan profesor klinis dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, Kanada, kerutan di sekitar mulut sulit dihilangkan. Dikarenakan kerutan di sekitar mulut merupakan hasil dari gerakan berulang otot wajah, terutama otot orbicularis oris.
Otot orbicularis oris adalah otot yang mengelilingi dan mengontrol gerakan bibir. Ketika terjadi pembentukan kerutan di sekitar bibir, otot orbicularis oris memiliki peran dalam proses tersebut.
Otot ini dapat berpengaruh pada elastisitas kulit dan penampilan di area sekitar bibir yang dapat memengaruhi bagaimana kerutan tersebut berkembang dan terlihat. Namun, terlepas dari seringnya menggunakan sedotan saat minum, faktor lainnya juga bisa disebabkan akibat penuaan, paparan sinar matahari, dan genetika.
Salah satu tren dalam dunia kecantikan untuk menghaluskan kerutan di sekitar bibir adalah penggunaan botox. Botox dapat membantu merelaksasi otot-otot tertentu di area tersebut, mengurangi kedalaman kerutan dan memberikan tampilan kulit yang lebih halus.
Namun, Rokhsar menekankan bahwa dokter harus menggunakan dosis yang sangat kecil karena perlu mempertahankan fungsi otot orbicularis oris untuk menjaga kemampuan berbicara dan makan yang optimal.
"Meskipun begitu, tidak dapat dihindari bahwa kerutan di sekitar mulut akan muncul dalam jangka panjang," pungkasnya.