13 Februari 2025
10:25 WIB
Benarkah Langsung Mandi Setelah Olahraga Bisa Sebabkan Infeksi Jamur?
Terbukti berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, di Indoensia terdapat hingga 40 juta orang penderita infeksi jamur di kulit.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
dr. Ulul Albab, Sp.OG. (kemeja merah) dalam acara peluncuran program SIGAP Kalpanax, di Jakarta, Selasa (11/2). Validnews/Arief Tirtana
JAKARTA - Buat masyarakat yang tinggal di daerah tropis dengan kelembaban tinggi seperti Indonesia, masalah infeksi jamur menjadi sesuatu yang sangat mungkin terjadi pada kulit saat kurang maksimal dibersihkan pasca aktivitas.
Terbukti berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, di Indoensia terdapat hingga 40 juta orang penderita infeksi jamur di kulit.
Sayangnya dengan kondisi tersebut, kesadaran untuk menangani masalah infeksi jamur atau bahkan mencegahnya, masih sangat minim. Head of Digestive and Skin Category Kalbe Consumer Health, Revi Octaria mengungkapkan bahwa ada hingga 44% orang yang terinfeksi jamur itu yang masih salah, bahkan sama sekali tidak mengobati kulitnya.
Di masyarakat pun terbukti masih banyak mitos yang salah terkait infeksi jamur tersebut. Misalnya terkait bahwa ketika seseorang langsung mandi pasca berolahraga atau mengeluarkan keringat, akan membuat mereka otomatis bisa terinfeksi jamur di kulitnya.
Dalam acara peluncuran program SIGAP (Deteksi Gejala, Atasi dengan Kalpanax) yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi jamur kulit, cara pencegahan, serta penanganannya, di Jakarta Selasa lalu (11/2), Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG. mengungkapkan bahwa mitos tersebut tidak benar adanya.
Memang langsung mandi setelah berolahraga, apa lagi masih dalam keadaan berkeringat, bukanlah sesuatu yang bagus. Namun itu kaitannya bukan karena akan menyebabkan munculnya infeksi jamur. Tetapi terkait kondisi suhu tubuh yang masih tinggi atau panas.
Bagaimanapun sebaiknya memang setelah berolahraga, ambilah waktu jeda untuk beristirahat lebih dulu, menurunkan suhu dan mengeringkan badan dari keringat, baru kemudian mandi.
"Pada prinsipnya saat berkeringat, keringkan dulu, jeda dulu. Bukan masalah pada keringatnya, namun pada suhu tubuh kita yang harus diturunkan," terang Ulul.
Ulul juga menjelaskan bahwa keringat pada dasarnya tidak serta bisa menumbuhkan jamur. Melainkan hanya menjadi salah satu penyebab infeksi jamur itu bisa tercipta. Itupun terjadi hanya ketika keringat berada di daerah tubuh yang lembab.
Ketika bagian tubuh tersebut tidak dibersihkan dengan baik, setelah berkeringat. Bagian-bagian tersebut seperti di bagian pangkal paha, hingga lipatan-lipatan lemak di orang yang bertubuh gemuk.
"Karena itu jarang kan kita melihat orang ada infeksi jamur di jidat atau wajahnya," kata Ulul.
Ulul menjelaskan bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai terkait infeksi jamur kulit. Sebab kelembaban dan panas yang tinggi di negara tropis seperti Indonesia memang pada dasarnya dapat mempercepat pertumbuhan jamur.
Selain itu, keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang. Kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti berbagi handuk, sepatu, atau pakaian, juga meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, kondisi di beberapa daerah yang mengalami banjir di musim penghujan seperti sekarang ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi jamur kulit.
"Munculnya infeksi jamur juga bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh masing-masing orang. Biasa di orang-orang yang mengalami diabetes, atau obesitas, akan cenderung lebih cepat atau mudah terinfeksi jamur," kata dr. Ulul Albab, Sp.OG.