c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

15 Mei 2025

08:21 WIB

Benarkah Kekurangan Vitamin D Sebabkan Insomnia?

Selama ini yang umum diketahui vitamin D punya manfaat besar buat kesehatan tulang dan otot. Lebih dari itu, ternyata vitamin D juga punya fungsi untuk memperbaiki kualitas tidur seseorang.

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p>Benarkah Kekurangan Vitamin D Sebabkan Insomnia?</p>
<p>Benarkah Kekurangan Vitamin D Sebabkan Insomnia?</p>

Ilustrasi Seseorang Menghitung Domba Sebelum Tidur. Sumber Foto: Shutterstock/dok

JAKARTA - Kekurangan vitamin D kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko gangguan tidur, termasuk insomnia. Meski mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa kadar vitamin D cukup berpotensi membantu memperbaiki kualitas tidur seseorang.

Melansir laman Healthline, vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh mulai dari kekuatan tulang, fungsi otot, hingga daya tahan tubuh. Sayangnya, kekurangan vitamin ini masih menjadi masalah yang cukup umum, terutama di negara-negara dengan paparan sinar matahari terbatas atau pola makan yang kurang seimbang.

Sebuah studi berskala besar yang diterbitkan oleh Frontiers in Nutrition pada 2022,  menganalisis data dari lebih dari 71.000 partisipan di Amerika Serikat. Mereka menemukan sekitar 2,6% responden mengalami defisiensi vitamin D yang parah dan 22% lainnya mengalami defisiensi sedang.

Salah satu efek kesehatan yang dikaitkan dengan kekurangan vitamin D adalah gangguan tidur. Insomnia yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, atau merasa segar saat bangun, menjadi salah satu kondisi yang paling sering dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh.

Beberapa studi, termasuk tinjauan sistematis pada 2018, menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan kualitas tidur buruk, waktu tidur lebih singkat, hingga peningkatan rasa kantuk di siang hari. Namun, hingga kini, para peneliti belum menemukan jawaban pasti tentang bagaimana defisiensi vitamin D memengaruhi tidur.

Salah satu hipotesis yang berkembang adalah bahwa vitamin D memiliki reseptor di area otak yang mengatur tidur. Selain itu, vitamin D juga diketahui berperan dalam produksi melatonin yaiti hormon yang membantu mengatur siklus tidur dan bangun.

Rendahnya kadar vitamin D diduga dapat mengganggu produksi hormon ini, sehingga mengacaukan ritme tidur alami seseorang. Yang menarik, banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin D tidak merasakan gejala secara langsung.

Namun jika muncul, gejalanya bisa berupa kelelahan yang berkepanjangan, nyeri otot dan sendi, kelemahan otot, hingga perubahan suasana hati seperti depresi. Dalam jangka panjang, kekurangan vitamin D yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit tulang seperti rakitis pada anak-anak, osteomalasia pada remaja dan dewasa, serta meningkatkan risiko osteoporosis.

Namun, bukan berarti mengonsumsi vitamin D dalam jumlah besar adalah solusi instan. Justru, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi vitamin D dapat menurunkan kadar melatonin di malam hari yang justru bisa memperburuk gangguan tidur.

Ini disebabkan karena vitamin D dan melatonin memiliki hubungan terbalik, di mana semakin tinggi kadar vitamin D, melatonin bisa semakin ditekan. Oleh karena itu, penting untuk tidak sembarangan mengonsumsi suplemen vitamin D.

Konsultasi dengan tenaga medis menjadi langkah bijak untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, menentukan dosis yang sesuai, serta mencegah efek samping yang justru bisa mengganggu tidur.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar