c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

28 Agustus 2025

16:27 WIB

Benarkah Air Garam Bisa Redakan Dahaga?

Menambahkan sedikit garam ke dalam air minum bisa membantu memulihkan energi, tapi tetap tak bisa menggantikan air putih sebagai sumber hidrasi yang efektif.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Benarkah Air Garam Bisa Redakan Dahaga?</p>
<p id="isPasted">Benarkah Air Garam Bisa Redakan Dahaga?</p>

Ilustrasi garam di wadah kayu. Sumber foto: Freepik.

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, beredar di media sosial konten-konten para netizen yang menambahkan sejumput garam ke air minum. Trik sederhana ini diklaim bisa menghidrasi tubuh sekaligus menggantikan elektrolit yang hilang saat berkeringat, terutama di cuaca panas.

Pasalnya, menjaga hidrasi menjadi kebutuhan utama agar tubuh tetap bertenaga, sehingga energi tidak cepat habis saat beraktivitas. Tapi, apakah cara menambahkan sejumput garam ke air minum ini benar-benar aman dan efektif?

Mengutip Good Housekeeping, natrium atau mineral utama dalam garam merupakan elektrolit penting yang bekerja sama dengan kalium untuk mengatur keseimbangan cairan dan menjaga pH tubuh. Menurut Jenna Braddock, ahli gizi olahraga dari Florida, menambahkan sedikit garam ke dalam air bisa membantu dalam kondisi tertentu misalnya setelah berkeringat deras, sering buang air kecil, atau ketika sakit disertai demam, muntah, maupun diare.

Dalam situasi seperti itu, tambahan garam dapat membantu memulihkan energi dan meredakan gejala seperti sakit kepala. Selanjutnya, cairan dengan kadar partikel (osmolalitas) lebih tinggi daripada air putih dapat lebih cepat diserap tubuh.

Meski begitu, sejumput garam dalam segelas air kemungkinan tidak cukup untuk memenuhi ambang osmolalitas tersebut. Artinya, air putih tetap menjadi sumber hidrasi yang efektif, meski minuman lain juga bisa mendukung penyerapan cairan lebih optimal.

Anda perlu mengingat bahwa batas konsumsi natrium harian bagi orang dewasa adalah 2.300 mg dengan kebutuhan minimal sekitar 1.500 mg. Sebagai gambaran, satu sendok teh garam mengandung sekitar 2.300 mg natrium, sementara sejumput garam setara dengan 155 mg.

Baca juga: Mengenal Manfaat Dan Fungsi Garam Dalam Tubuh

Perlu diperhatikan, konsumsi garam berlebihan justru akan berbalik merugikan. Ketika tubuh mendapat terlalu banyak natrium, cairan akan ditahan lebih lama sehingga volume darah meningkat. Akibatnya, jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu hipertensi, stroke, bahkan serangan jantung.

Di sisi lain, ketika Anda berada di bawah terik matahari dalam waktu lama, menambahkan sedikit garam ke air bisa membantu sementara untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Namun, hal ini tidak disarankan sebagai solusi harian.

Pola makan modern biasanya sudah mencukupi, bahkan kadang berlebihan, dalam menyediakan natrium. Yang lebih dibutuhkan tubuh justru asupan kalium dari buah dan sayuran untuk menyeimbangkan efek natrium sekaligus menjaga kesehatan pembuluh darah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar