Begini Cara Memastikan Produk Makanan Bebas Gluten

JAKARTA - Di media sosial, orang-orang pernah ramai membicarakan sebuah produk roti yang diklaim bebas gluten. Sayangnya, setelah bertahun-tahun beredar dan laris di pasaran, terbukti produk tersebut tidak benar-benar bebas gluten.

Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi gluten. Konsumsi gluten bagi orang-orang dengan kondisi tertentu seperti penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac, atau alergi gandum dapat memicu masalah kesehatan serius mulai dari gangguan pencernaan hingga komplikasi jangka panjang.

Istilah gluten free sendiri biasanya ditemui pada produk makanan dan minuman, khususnya yang dikemas atau diproses, seperti roti, sereal, pasta, biskuit, makanan ringan, saus, hingga produk olahan gandum lainnya. Label ini menandakan bahwa produk tersebut dihasilkan atau diproses sedemikian rupa sehingga kandungan gluten berada di bawah batas aman bagi orang yang menghindari gluten.

Penting diingat bahwa tidak semua klaim bebas gluten pada kemasan dapat dipercaya begitu saja. Cara paling tepat untuk memastikan produk aman adalah dengan memahami label secara cermat yang diatur oleh lembaga resmi.

Jangan hanya mengandalkan klaim pemasaran, karena keselamatan dan kesehatan tubuh selalu harus menjadi prioritas utama. Agar memastikan keamananan, berikut tiga tips sederhana untuk membaca label produk kemasan untuk menghindari gluten, seperti dilansir dari Gluten Intolerance Group.

Perhatikan Sertifikasi Pihak Ketiga

Produk yang memiliki sertifikasi dari pihak ketiga, seperti Gluten-Free Certification Organization (GFCO), dianggap lebih aman bagi mereka yang menjalani pola makan bebas gluten. Sertifikasi GFCO menunjukkan bahwa produk tersebut telah melalui serangkaian pemeriksaan yang ketat, mulai dari analisis bahan baku, audit pabrik, pengujian rutin, hingga pengujian produk siap jual, termasuk memastikan kandungan gluten tidak melebihi 10 ppm.

Sebagai perbandingan, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menetapkan batas gluten kurang dari 20 ppm, sehingga standar GFCO jauh lebih ketat dan memberi tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi konsumen yang menghindari gluten.

Cari Label "Gluten-Free"

Jika Anda melihat tulisan bebas gluten pada label, meskipun produk tersebut tidak memiliki sertifikasi pihak ketiga, produk tersebut tetap dianggap aman selama mengikuti aturan dari FDA. Regulasi FDA mewajibkan produsen mematuhi definisi gluten-free yang telah ditetapkan, sehingga istilah lain seperti no gluten, free of gluten, atau without gluten juga berlaku sama.

Selama produsen mematuhi regulasi ini, produk yang berlabel demikian seharusnya aman dan bebas gluten. Perlu dicatat bahwa produk yang berlabel gluten-free kadang masih mencantumkan gandum dalam daftar bahan, misalnya tepung pati gandum atau dalam pernyataan terpisah seperti "mengandung gandum".

Namun, label tersebut juga harus menyertakan pernyataan bahwa gandum telah diproses sedemikian rupa sehingga makanan ini memenuhi persyaratan FDA untuk produk bebas gluten. Pada produk yang bersertifikasi GFCO, wheat starch telah diolah sehingga kandungan gluten berada di bawah standar maksimal 10 ppm, menjadikannya aman dikonsumsi oleh mereka yang menghindari gluten.

Baca juga: Kenali Tanda Alergi Gluten

Baca Daftar Bahan

Untuk produk yang tidak memiliki sertifikasi atau label gluten-free, cara paling aman adalah dengan membaca daftar bahan secara teliti. Hindari produk yang mengandung gandum, termasuk semua jenisnya seperti roti, pasta, sereal, dan lain-lain.

Seringkali Anda akan menemukan pernyataan seperti "mungkin mengandung gandum", atau "diproses menggunakan peralatan yang juga digunakan untuk gandum". Untuk produk yang bersertifikasi atau berlabel bebas gluten, pernyataan ini tidak memengaruhi status bebas gluten, karena bersifat sukarela dan ditujukan untuk konsumen dengan alergi gandum, bukan sensitivitas gluten.

Namun, jika produk tidak bersertifikasi atau tidak berlabel gluten free, pernyataan tersebut bisa menjadi tanda bahwa produk tersebut mungkin tidak aman. Maka itu, langkah paling bijak adalah menghubungi produsen untuk mendapatkan informasi yang jelas sebelum mengonsumsinya.