c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

23 Agustus 2021

10:25 WIB

Beberapa Faktor Yang Mendorong Pasangan Memilih Childfree

Apapun alasannya, pasangan harus memikirkannya secara matang

Editor: Satrio Wicaksono

Beberapa Faktor Yang Mendorong Pasangan Memilih <i>Childfree</i>
Beberapa Faktor Yang Mendorong Pasangan Memilih <i>Childfree</i>
Ilustrasi boneka. Pixabay/dok

JAKARTA – Banyak faktor yang mendorong pasangan untuk memilih jalan tidak memiliki anak atau childfree. Apapun alasannya, pasangan tersebut harus benar-benar memikirkan dan mempertimbangkannya secara matang. 

"Banyak faktor sehingga memutuskan childfree, di antaranya adalah finansial yang dirasa belum mumpuni untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, ada penyakit bawaan atau kronis, kesiapan menjadi orang tua, informasi atau wawasan seputar pernikahan dan membentuk keluarga yang simpang siur, trauma masa kecil, dan lainnya," kata psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, dilansir Antara, Senin (23/8).

Selain faktor kesiapan secara materi, kesiapan secara mental juga bisa mempengaruhi keputusan untuk childfree. Apalagi di masa pandemi yang penuh dengan ketidakpastian.

"Jika keputusan untuk chilfree karena ada faktor kesehatan mental maka, perlu memahami bahwa healing is possible, sehingga jika di kemudian hari setelah proses healing selesai ingin memiliki anak ini mungkin dilakukan," kata Samanta.

"Begitu pula jika karena faktor finansial, menunda memiliki anak hingga di rasa kondisi finansial mumpuni juga dapat dilakukan secara bijak," imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai dampak pilihan childfree, seperti mempengaruhi alasan pasangan untuk bercerai, Samanta mengatakan, hingga saat ini alasan perceraian belum ada data yang menyebutkan karena alasan childfree di Indonesia.

"Meskipun tidak menutup kemungkinan jika di kemudian hari bisa saja ini jadi pemicu keretakan hubungan pernikahan karena adanya perubahan keinginan, misalnya setelah 10 tahun menikah yang di awal sepakat childfree tapi seiring berjalannya waktu salah satu pasangan jadi ingin memiliki anak," jelasnya.

Namun, yang terpenting, menurutnya, keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak merupakan sesuatu yang harus dipikirkan secara matang oleh kedua belah pihak.

"Tidak memiliki anak merupakan pilihan yang perlu matang dipertimbangkan dan disepakati bersama sehingga tidak ada pihak yang terpaksa, dalam hal ini suami dan istri," kata Samanta.

Ditegaskan, sejatinya dalam menjalani pernikahan, memang perlu direncanakan segala sesuatunya secara matang. Utamanyanya tentang visi dan misi menjalin hubungan pernikahan dan membentuk keluarga yang harmonis serta sejahtera.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar