c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

05 Maret 2025

13:14 WIB

Baznas Usung Jargon "Cahaya Zakat" Pada Momentum Ramadan 1446 H

Jargon "Cahaya Zakat", bertujuan untuk mendorong partisipasi masyakarat. Diharap, semakin banyak orang melaksanakan kewajibannya berzakat, semakin banyak pula manfaat untuk umat yang membutuhkan

<p>Baznas Usung Jargon &quot;Cahaya Zakat&quot; Pada Momentum Ramadan 1446 H</p>
<p>Baznas Usung Jargon &quot;Cahaya Zakat&quot; Pada Momentum Ramadan 1446 H</p>

Relawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI tengah membagikan sajian buka puasa kepada masyarakat di Masjid Jami Assyakirin, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (1/3/2025). ANTARA/ Baznas RI.

JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengusung jargon "Cahaya Zakat: Keajaiban Muzaki dan Mustahik" untuk tahun 2025 ini, termasuk pada momentum Ramadan 1446 Hijriah.

"'Cahaya Zakat' diinklusikan, zakat menjadi bagian dari diri seseorang dalam menebar kebaikan, dengan berzakat dapat memperkuat hubungan antara hamba dengan Allah SWT," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad di Jakarta, Rabu (5/3).

Noor mengatakan, jargon ini menjadi simbol, zakat memiliki peran yang tidak hanya memberi manfaat langsung bagi penerima zakat (mustahik), tetapi juga mengantarkan keberkahan dan kebahagiaan bagi pemberi zakat (muzaki). Menurut dia, zakat mengajarkan umat, berbagi adalah jalan menuju keberkahan.

"Di Al-Quran sudah disebutkan, ini akan membangkitkan upaya kita kepada masyarakat bahwa ‘Nur’ atau cahaya Allah SWT bisa dirasakan semuanya," lanjutnya.

Jargon "Cahaya Zakat", kata Noor, bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam membayar zakat, sembari membawa harapan, semakin banyak orang yang melaksanakan kewajibannya dengan berzakat, semakin banyak pula manfaat yang diberikan untuk umat yang membutuhkan.

"Kita menyakini, Allah akan menambah terus rezeki kita, dan Baznas bukan hanya sekedar lembaga filantropi biasa saja, melainkan lembaga filantropi ketuhanan, di mana kita memberikan kebaikan tidak hanya berupa material saja, melainkan dengan mengedukasi masyarakat mengenai zakat," ujarnya.

Noor juga berharap jargon Cahaya Zakat merupakandapat dimaknai dengan seksama seperti halnya dengan jargon Baznas di tahun-tahun sebelumnya. Pada 2021, Baznas mengusung jargon "Gerakan Cinta Zakat,", kemudian "Berkah Zakat" pada 2022, dan "Nikmat Zakat" pada 2024.

"Dan di tahun ini kita ambil makna 'Cahaya Zakat', karena wujud dari cahaya itu sendiri sangat luas penyebarannya, dan ini salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT. Dengan demikian, diharapkan 'Cahaya Zakat' dapat menghadirkan sebuah keajaiban sebagaimana tertuang dalam Al-Quran," tutur Noor Achmad.

Target Baznas 2025
Sebelumnya, Baznas RI menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 ini mencapai Rp509,5 miliar. Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, menjelaskan angka tersebut merupakan target di Baznas Pusat, yang nilainya meningkat 18,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp430 miliar.

Adapun jumlah tersebut menjadi bagian total target nasional Ramadhan bersama dengan Baznas provinsi/kabupaten/kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebesar Rp9,1 triliun.

"Ramadan kali ini kami ingin memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi para muzaki, kami telah mengembangkan berbagai kanal pembayaran zakat yang inovatif dan mudah diakses, agar masyarakat dapat menunaikan kewajibannya dengan lebih praktis dan cepat," ujar Rizaludin.

Dia mengatakan, strategi digitalisasi dan kemudahan layanan menjadi kunci utama dalam meningkatkan penghimpunan zakat. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor dalam mendukung pencapaian target pengumpulan zakat ini.

"Seperti Ramadan sebelumnya, kami menyediakan konter Ramadan dan gerai zakat Baznas yang tersebar di kantor-kantor kementerian, perusahaan BUMN maupun swasta, dan di mal-mal, juga ada layanan jemput zakat dan doa zakat virtual," ujarnya.

Rizaludin juga mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan pengumpulan di bulan Ramadhan tahun ini. Langkah-langkah tersebut, lanjut dia, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga di luar negeri untuk mensosialisasikan layanan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri yang ingin berzakat melalui Baznas.

"Tidak hanya itu, kami pun menyediakan layanan zakat di luar negeri dengan melakukan aktivasi pengumpulan di KBRI dan KJRI, safari dakwah di luar negeri. Kita juga kembali mengadakan Safari Ramadan bersama MUI dalam program Membasuh Luka Palestina," tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar