c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

16 Februari 2024

21:00 WIB

Batuk Setelah Infeksi Menjadi Kondisi Normal Sehabis Sakit

Sebuah batuk diklasifikasikan sebagai pasca-infeksi jika pasien mengalami infeksi pernapasan sebelumnya dan tidak ada temuan lain.

Editor: Rendi Widodo

Batuk Setelah Infeksi Menjadi Kondisi Normal Sehabis Sakit
Batuk Setelah Infeksi Menjadi Kondisi Normal Sehabis Sakit
Ilustrasi batuk. Unsplash

JAKARTA - Batuk pasca-infeksi adalah kondisi yang cukup umum yang memengaruhi sekitar sebelas hingga 25% orang dewasa setelah mengalami penyakit pernapasan.

Dikutip dari Antara, Jumat (16/2) batuk pascainfeksi atau batuk pascaviral adalah batuk subakut yang berlangsung antara tiga hingga delapan minggu.

"Infeksi sebelumnya memicu reaksi peradangan, meningkatkan sensitivitas bronkial dan produksi lendir sambil mengurangi pembersihan lendir," kata para peneliti dari sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal.

Sebuah batuk diklasifikasikan sebagai pasca-infeksi jika pasien mengalami infeksi pernapasan sebelumnya dan tidak ada temuan lain yang mencemaskan dalam pemeriksaan fisik, termasuk kondisi seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan penyakit refluks gastroesofageal.

Para peneliti mengungkapkan bahwa studi telah menunjukkan kurangnya bukti jelas yang mendukung efektivitas kortikosteroid inhalasi, bronkodilator, dan obat oral dalam mengobati batuk pasca-infeksi.

Peneliti juga menjelaskan sebagian besar studi menunjukkan bahwa batuk cenderung sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Selain fakta bahwa obat-obatan ini dapat memiliki efek samping dan memakan biaya, penggunaan inhaler juga melepaskan gas yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Setiap batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu dianggap kronis dan memerlukan penilaian lebih lanjut untuk menyingkirkan kondisi seperti asma atau PPOK.

Hal itu juga menjadi perhatian ketika ada tanda-tanda seperti hemoptisis (batuk darah), gejala sistemik (seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh), kesulitan menelan, sesak napas, atau serak.

Dalam kasus-kasus tersebut, investigasi tambahan diperlukan, biasanya melibatkan radiografi dada. Individu dengan pneumonia berulang atau riwayat merokok yang berkepanjangan perlu mencari perhatian medis jika mereka mengalami batuk yang persisten

"Menghibur pasien bahwa batuk pasca-infeksi bersifat terbatas waktu dan bisa sembuh sendiri dapat mengurangi resep yang tidak perlu, termasuk antibiotik. Klinikus harus menyarankan pasien untuk menjadwalkan janji temu tindak lanjut untuk pemeriksaan lebih lanjut jika batuk mereka tidak sembuh dalam 8 minggu atau jika muncul gejala baru," tulis para peneliti.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar