29 April 2021
13:22 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Indonesia kaya akan berbagai tradisi kecantikan dan perawatan tradisional. Umumnya, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Seperti tradisi Batimung yang merupakan mandi uap yang dilakukan para perempuan dan laki-laki menjelang pernikahan masyarakat Banjar dan Dayak di Kalimantan Selatan.
Tradisi perawatan kecantikan ini dikaitkan dengan ritual hingga mitos tertentu yang diwariskan para leluhur di masa lalu. Menurut cerita, batimung bermula dari kisah Putri Junjung Buih, putri kepala suku Dayak yang cantik jelita. Diceritakan Junjung Buih muncul dari sekumpulan buih yang menguap di atas permukaan sungai.
Melansir jurnal Naditira Widya Vol. 12 No.2 (2018) yang diterbitkan Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, batimung kini menjadi salah satu syarat bagi calon pengantin sebelum melangsungkan perkawinan. Prosesi ini bertujuan agar keringat kedua mempelai saat pernikahan tidak bau dan berganti wangi.
Baca juga: Arti Cantik Bagi Wanita Suku Mursi
Mandi uap atau batimung memanfaatkan berbagai ramuan rempah-rempah seperti daun lengkuas, dilam, pudak, serai wangi, limau purut, serta bunga-bungaan seperti mawar, melati, kenanga, cempaka dan lain-lain. Semua bahan-bahan itu direbus sampai menghasilkan uap. Uap itu yang menguapi tubuh calon pengantin.
Biasanya, orang yang menjalani prosesi batimung akan duduk di atas kursi, sementara di bawah kursi tersebut diletakkan rebusan rempah-rempah yang sudah disiapkan. Uap ramuan tersebut akan menguar ke tubuh si pasien. Agar uap itu tidak terhembus ke mana-mana, maka tubuh si pasien akan ditutupi dengan tikar dan kain, sehingga uap terkepung. Prosesi ini berjalan selama 10-30 menit.
Baca juga: Ada Makna Di Balik Setiap Hiasan Natal
Prosesi mandi uap rempah-rempah pilihan itu menjadikan tubuh seseorang lebih segar, dan wangi. Uap melunturkan semua biang keringat dan sumber bakteri yang melekat di kulit, sehingga kulit pun menjadi lebih bersih.
Batimung dewasa ini juga dimanfaatkan sebagai cara menjaga kebugaran tubuh. Di berbagai tempat, banyak orang yang membuka jasa batimung untuk hal tersebut.
Tidak hanya kecantikan dan kebugaran, batimung juga dijadikan sarana pengobatan berbagai penyakit, seperti wisa atau penyakit kuning, hepatitis hingga tipus. Batimung dalam hal ini dimanfaatkan sebagai media pengobatan alternatif selain pengobatan modern. Menurut cerita, tak sedikit orang yang sembuh dengan menjalani pengobatan dengan cara ini. (Andesta Herli)