04 September 2024
18:38 WIB
Batik Diyakini Akan Terus Eksis Dari Generasi Ke Generasi
Meskipun batik merupakan warisan budaya yang klasik, tetapi keberadaannya tetap dihargai. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan pesat dalam kreasi batik kontemporer
Designer Maya Ratih saat 'fashion show' dalam pembukaan pameran batik "Kukila Khatulistiwa" di Antara Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, beberapa waktu lalu. Antara/ Putri Hanifa
JAKARTA - Batik sebagai warisan budaya yang telah ada sejak lama, saat ini mengalami perkembangan yang signifikan di dunia fesyen. Terutama eksistensinya di tengah generasi muda dan perkembangan dunia fesyen yang kian berubah.
Desainer Maya Ratih mengatakan, meskipun batik merupakan warisan budaya yang klasik, tetapi keberadaannya tetap dihargai. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan pesat dalam kreasi batik kontemporer.
"Kalau batik, sih, tetap nomor satu ya, menurut saya trennya. Tapi itu berbagai macam kreasi, dan berbagai macam kelas," kata Maya Ratih saat menghadiri pembukaan pameran batik "Kukila Khatulistiwa" di ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta.
Batik jeans, misalnya, merupakan inovasi yang menggabungkan unsur tradisional dengan bahan-bahan modern, seperti denim dan kulit yang menjadikannya lebih menarik bagi generasi muda, khususnya Gen Z. Tren Batik tersebut juga menunjukkan keberagaman, mulai dari batik tradisi yang mendalam hingga batik kontemporer yang inovatif.
Dengan jenis batik yang ada, desain batik juga terus beradaptasi dan tidak ketinggalan zaman. Namun, Maya juga menegaskan pentingnya generasi muda untuk terus melestarikan dan mempopulerkan batik, agar warisan budaya tersebut tetap relevan dan terus berkembang dari generasi ke generasi.
"Tidak, tidak akan ketinggalan zaman (batik), dan itu akan terus bergulir seiring waktu dari generasi ke generasi, saya percaya. Makanya, kita sebagai generasi muda, generasi penerus, kita harus menyampaikan terus dengan tepat supaya terus bergulir. Seperti itu, jadi tidak mandem," ungkap Maya.
Motif Batik
Terpisah, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta masyarakat Banten di tiap kecamatan untuk mengembangkan motif batik, seperti yang ia kenakan dalam acara sertifikasi halal 1.000 UMKM di Serang, Selasa.
Ma'ruf mengumumkan kepada para pelaku UMKM Banten yang hadir, bahwa ia mengenakan batik motif Tanara yang merupakan produk lokal wilayah tersebut. Tanara merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
"Kalau Tanara bisa bikin, pasti yang lain-lain bisa bikin batik. Pasti bisa. Oleh karena itu kreativitas itu, kreativitasnya harus tumbuh di masing-masing kecamatan itu," kata Wapres di Kota Serang, Selasa.
Ia mengatakan, di Jawa Tengah ia pernah melakukan peninjauan, di mana satu kabupaten punya 28 motif batik. Bahkan, tiap kelurahan memiliki motifnya sendiri.
"Oleh karena itu, di Banten saya minta tiap kecamatan supaya ada motif batik Banten," kata Ma'ruf Amin.
“Tuh Yang dipakai oleh Ma'rifah (Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten Siti Ma'rifah), itu juga ada batik Tanara juga, motif yang lain, banyak," kata dia mempromosikan batik yang ia kenakan.
Ia mengimbau masyarakat Banten untuk tidak tidur akan potensi keuntungan yang bisa didapatkan, dengan mengembangkan potensi batik. "Maka itu saya serukan, hai putra-putra Banten, bangun kalian! Mari kita bersaing dengan provinsi-provinsi yang lain," ujar dia.