c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 September 2024

14:57 WIB

Baterai Terbesar Di Dunia Akan Punya Kapasitas Hingga 8.500 MWh

Teknologi yang akan digunakan pun adalah iron-air battery system (baterai besi-udara) yang memiliki keuntungan lingkungan dibandingkan baterai berbasis litium ion tradisional.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Baterai Terbesar Di Dunia Akan Punya Kapasitas Hingga 8.500 MWh</p>
<p>Baterai Terbesar Di Dunia Akan Punya Kapasitas Hingga 8.500 MWh</p>

Pabrik baterai Form Energy di West Virginia, Amerika Serikat. Dok. Form Energy

JAKARTA - Sebuah perusahaan start up energi, Form Energy, tengah berencana untuk membangun baterai terbesar di dunia yang akan ditempatkan di negara bagian Maine, Amerika Serikat (AS). Proyek ambisius ini didanai oleh Departemen Energi AS dengan total dukungan hingga US$147 juta.

Dikutip dari Live Science, Jika rencana proyek tidak berubah, kapasitas baterai terbesar ini akan mampu menyimpan 8.500 megawatt-jam (MWh) energi listrik per sekali penuh.

Sistem baterai ini otomatis akan menjadi rekor baru baterai terbesar di dunia, memecahkan rekor saat ini yang dipegang oleh Edwards and Sanborn solar-plus-storage project di California dengan 120.000 baterai berdaya simpan 3.287 MWh.

Untuk mempermudah seberapa besar pengukuran kapasitas ini, kita bisa menyimulasikan bahwa 1 MWh akan memberikan daya yang cukup bagi sebuah mobil listrik untuk menempuh jarak hingga 5.800 kilometer.

Maka sebuah baterai dengan kapasitas 8.500 MWh akan bisa membuat sebuah mobil listrik menempuh jarak sekitar 50 juta km. Jarak itu cukup untuk digunakan mengelilingi Bumi sebanyak 1.228 kali. Sementara itu, untuk analogi yang lebih sederhana kita bisa menggunakan kapasitas baterai pada laptop terbaik saat ini yang ada di sekitar 65 Wh. 8.500 MWh akan bisa memenuhi daya baterai 130 juta laptop per sekali habis.

Lebih dari sekedar kapasitasnya, bagian menarik justru sistem baterai yang akan digunakan oleh Form Energy. Alih-alih menggunakan sistem litium ion (Li-ion) yang tradisional, Form Energy justru menggunakan iron-air battery system (baterai besi-udara), sebuah sistem baterai yang bekerja menggunakan proses rust reversible (karat bolak balik).

Sistem ini  akan mengambil oksigen dari udara dan mengubah besi di dalam baterai menjadi karat saat baterai tengah digunakan hingga habis. Kemudian, ketika baterai diisi ulang, prosesnya dibalikkan, di mana karat kembali menjadi besi dan tentunya melepaskan banyak oksigen ke udara.

Sistem penyimpanan akan dibangun dari sejumlah modul baterai individu, masing-masing seukuran mesin cuci. Setiap modul akan berisi sekitar 50 sel setinggi 1 meter yang berisi elektroda besi dan udara bersama dengan larutan elektrolit berbasis air yang tidak mudah terbakar.

Meskipun rencana untuk menciptakan baterai terbesar di dunia ini menjadi hal yang menarik, Form Energy saat ini tengah memiliki enam proyek skala besar lainnya yang sedang berlangsung dan belum ada yang sepenuhnya selesai.

Proyek baterai Maine adalah proyek Form Energy yang paling ambisius hingga saat ini dengan kapasitas lebih dari lima kali lipat proyek-proyek lainnya. Proyek ini juga menjadi proyek pertama yang dilakukan oleh sebuah perusahaan start up secara independen tanpa ada kerja sama dengan entitas pemasok energi lainnya.

Baterai besi-udara memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baterai Li-ion tradisional yang digunakan dalam teknologi sehari-hari. Misalnya, tidak ada logam berat dalam baterai besi-udara, yang berarti berkurangnya dampak lingkungan dari penambangan litium.

Baterai ini pun juga memiliki biaya operasi yang lebih mudah dari baterai Li-ion, di mana perwakilan Form Energy menyatakan bahwa baterai besi-udara menyimpan energi dengan biaya 10 kali lebih murah daripada teknologi Li-ion.

Sayangnya, secara masif kita akan sulit menemukan penggunaan baterai besi-udara pada produk-produk elektronik konsumen. Menurut Institut Studi Lingkungan dan Energi (EESI), meski baterai besi-udara sangat menjanjikan pada penyimpanan skala besar, baterai ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diisi ulang, sehingga terasa tidak ideal untuk kepraktisan barang-barang konsumen.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar