Barbie Hadirkan Boneka Edisi Khusus Penyandang Diabetes Tipe 1

JAKARTA - Selama puluhan tahun, Barbie dikenal dengan penampilannya yang nyaris tak berubah dengan pinggang ramping, kaki jenjang, dan tubuh yang selalu terlihat sempurna. Namun dalam dua dekade terakhir, produsen Barbie, Mattel, mulai merespons kritik terhadap standar kecantikan tak realistis yang selama ini melekat pada boneka ikonik itu.

Mereka mulai menghadirkan berbagai versi Barbie yang lebih beragam dan merepresentasikan lebih banyak kalangan dalam masyarakat. Dari laman Instagram resmi mereka, Barbie meluncurkan boneka edisi khusus yang kali ini mewakili anak-anak penyandang diabetes tipe 1.

Edisi khusus ini merupakan bagian dari komitmen Barbie untuk merayakan keberagaman dan mendorong inklusivitas dalam setiap karyanya. Meski kini tampil dengan perangkat medis, Barbie tetap tampil modis.

Ia mengenakan busana polkadot biru yang senada dengan sepatu hak tinggi dan tas kecil berwarna biru. Di lengannya terpasang Continuous Glucose Monitor (CGM) berwarna pink, sementara di pinggangnya tampak pompa insulin yang dirancang akurat menyerupai peralatan medis asli.

Motif lingkaran biru pada pakaiannya pun bukan sembarang pola. Hal itu merupakan simbol global untuk kesadaran diabetes.

Peluncuran boneka ini tidak dilakukan sendiri. Barbie bekerja sama dengan Breakthrough T1D, sebuah organisasi advokasi dan penelitian yang berfokus pada upaya menemukan obat dan meningkatkan kualitas hidup para penyandang diabetes tipe 1.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa representasi dalam dunia mainan dapat membawa dampak besar bagi banyak orang. Upaya Barbie ini pun dinilai sebagai representasi yang menguatkan.

Pasalnya, di Amerika Serikat saja, puluhan juta orang hidup dengan berbagai jenis diabetes. Diabetes tipe 1 sendiri merupakan penyakit autoimun kronis yang menyebabkan pankreas berhenti memproduksi insulin atau hanya memproduksinya dalam jumlah sangat sedikit.

Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang biasanya berkembang perlahan di usia dewasa dan dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup, diabetes tipe 1 umumnya muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja. Mengelola kondisi ini bukan perkara mudah.

Para penyandang diabetes tipe 1 harus rutin memantau kadar gula darah dan menyuntikkan insulin setiap hari. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, kebutaan, kerusakan ginjal, hingga amputasi akibat infeksi.

Karena itu, tidak mengherankan jika peluncuran boneka ini disambut secara emosional oleh banyak orang, terutama mereka yang hidup dengan diabetes tipe 1. Banyak pengguna media sosial membagikan rasa haru, bangga, dan bahagia mereka melihat kondisi yang mereka alami akhirnya terwakili dalam sosok Barbie.

Baca juga: PAWJOG Ajak Publik Jalan Santai Sambil Perkuat Ikatan Dengan Anabul

Peluncuran Barbie edisi diabetes tipe 1 ini juga memperkuat posisi lini Barbie Fashionistas sebagai koleksi paling inklusif yang pernah dibuat oleh Mattel. Koleksi ini menampilkan berbagai variasi bentuk tubuh, warna kulit, kondisi fisik, hingga gaya hidup yang mencerminkan keberagaman dunia nyata.

Sebelumnya, pada tahun lalu, Mattel telah merilis Barbie tunanetra yang dilengkapi tongkat merah-putih berujung bulat dan kacamata khusus bagi mata yang sensitif terhadap cahaya. Lalu pada 2019, mereka menghadirkan Barbie yang menggunakan kursi roda serta Barbie dengan kaki prostetik.

Dalam koleksi yang sama, publik juga diperkenalkan pada Barbie dengan down sindrom, Barbie yang menggunakan alat bantu dengar, Barbie botak, Barbie dengan kondisi kulit tertentu, serta berbagai boneka dengan jenis rambut dan bentuk tubuh yang lebih beragam.