08 Oktober 2025
20:09 WIB
Bangun Bonding Dengan Anak Lewat Musik
Musik bisa menjadi jembatan emosional antara orang tua dan anak, karena melibatkan perasaan, ritme, dan interaksi yang menyenangkan.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi ayah mengajarkan anak bermain gitar. Foto: Freepik.
JAKARTA - Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, banyak orang tua tanpa sadar terjebak dalam rutinitas yang padat dan paparan dunia digital. Waktu seolah habis untuk tanggung jawab harian, sementara kebersamaan dengan anak perlahan tergantikan oleh layar.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, rata-rata orang tua di perkotaan menghabiskan 9–10 jam per hari bekerja di luar rumah. Akibatnya, interaksi hangat bersama anak sering kali berkurang dan digantikan dengan gawai, baik untuk hiburan maupun sekadar agar anak tidak rewel.
Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa screen time berlebihan dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang terlalu lama terpapar layar cenderung mengalami kesulitan fokus, kurang peka terhadap ekspresi emosi orang lain, serta memiliki waktu interaksi langsung yang minim dengan keluarga.
Karena itu, para ahli menyarankan agar orang tua tetap meluangkan waktu berkualitas setidaknya 20–30 menit setiap hari, untuk benar-benar hadir dan terhubung dengan anak, tanpa distraksi digital. Menurut psikolog dan trainer, Analisa Widyaningrum, momen kebersamaan atau bonding time merupakan fondasi penting bagi kesehatan emosional anak.
"Dengan waktu singkat saja yang dihabiskan dengan penuh perhatian sudah cukup untuk memperkuat rasa aman dan kedekatan dalam hubungan orang tua dan anak,” ujar Widyaningrum.
Ia menambahkan, selain melakukan bonding, salah satu cara sederhana namun efektif untuk membangun kedekatan itu adalah melalui musik. Musik bisa menjadi jembatan emosional antara orang tua dan anak, karena melibatkan perasaan, ritme, dan interaksi yang menyenangkan.
"Aktivitas seperti bernyanyi bersama, menabuh ritme dengan alat rumah tangga, atau menari mengikuti lagu, ternyata memiliki efek psikologis yang positif bagi anak," lanjutnya.
Hal ini didukung dengan riset yang dilakukan oleh University of Queensland (2022), keluarga yang rutin bernyanyi bersama memiliki tingkat kebahagiaan dan kelekatan emosional 25% lebih tinggi dibanding keluarga yang jarang melakukan aktivitas bersama.
Sementara studi dari University of Washington menunjukkan bahwa paparan musik sejak dini membantu meningkatkan kemampuan bahasa, konsentrasi, dan memori anak hingga 20% lebih baik dibanding anak yang tidak mendapatkan stimulasi musik.
"Kita bisa mulai dari hal-hal sederhana seperti bermain, bercerita, atau mendengarkan musik bersama. Musik dapat menjadi sarana efektif memperkuat kedekatan karena melibatkan emosi dan pengalaman bersama," lanjutnya.
Momen kebersamaan yang dijaga secara rutin akan melampaui sekadar aktivitas bonding. Lebih dari itu, aktivitas ini membantu anak membangun keseimbangan emosional, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memperkuat hubungan keluarga yang hangat dan suportif.
"Ketika musik menjadi bagian dari rutinitas kecil di rumah, hubungan orang tua dan anak pun terasa lebih hidup," pungkasnya.