23 April 2024
14:33 WIB
Bali Spirit Festival 2024 Perkuat Posisi Wellness Tourism Indonesia
Akan digelar pada tanggal 1 hingga 5 Mei yang akan datang, Bali Spirit Festival 2024 diyakini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran atau wellness tourism.
Editor: Satrio Wicaksono
Rangkaian kegiatan di Bali Spirit Festival. Dok/Bali Spirit Festival
JAKARTA - Bali Spirit Festival 2024 yang bakal yang digelar pada 1 hingga 5 Mei 2024 disebut akan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran atau wellness tourism. Tidak hanya di lingkup Asia tapi juga global.
"Tahun lalu juga kami sempat melakukan kegiatan interaksi, dan kita harap ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran, karena ini akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik, lapangan kerja, dan juga mendorong pariwisata, dan geliat ekraf kita,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Selasa (23/4).
Dirinya menyampaikan bahwa potensi usaha kebugaran atau wellness secara global memberikan kontribusi menjanjikan dan diproyeksikan akan tumbuh signifikan.
Global Wellness Institute (GWI) 2020, lanjut dia, menilai wellness economy secara global tercatat sebesar US$436 miliar. Sementara di tahun 2023 diperkirakan nilainya telah mencapai US$700 miliar, dengan rata-rata proyeksi pertumbuhan sebesar 20,9% per tahun sampai dengan 2025.
Founder of Bali Spirit Festival, I Made Gunarta menyampaikan, Bali Spirit 2024 mengusung tema “Come Together” yang diambil sebagai bentuk perayaan atas kebersamaan dalam perjalanan kehidupan di bumi.
“Kami mengharapkan festival kali ini bisa menghadirkan sekaligus juga memberikan dampak sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat,” kata Gunarta.
Media & Sponsorship Manager Bali Spirit Festival Dimaz Yogi Fawzi, menyampaikan gelaran acara ini akan menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri. Selain itu bakal menampilkan pula musisi-musisi domestik dan internasional dalam program Daytime Music & World Night Music. Acara juga dirangkai dengan bazaar makanan sehat dan industri organik yang dikemas dalam Dharma Fair.
“Kami ingin mengenalkan Indonesia kepada dunia, jadi alih-alih membawa Indonesia keliling dari satu panggung ke panggung di dunia internasional, kami berusaha membangun satu panggung kelas dunia di Ubud untuk orang-orang Indonesia agar lebih mudah dikenal dunia,” kata Dimaz.