c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

06 Juli 2024

13:48 WIB

Bahaya Memberikan Obat Manusia Ke Anabul

Seringkali anabul diberikan obat manusia dengan harapan sembuh dari sakitnya. Utamanya parasetamol, bisa sangat berbahaya dan berakibat fatal.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Bahaya Memberikan Obat Manusia Ke Anabul</p>
<p>Bahaya Memberikan Obat Manusia Ke Anabul</p>

Pengunjung bersama anabul berada di area Paws Dog Dream Park, Summarecon Mall Serpong, Tangerang. Do k/Paws Dog Dream Park

JAKARTA - Banyak anabul yang memberikan obat-obatan yang biasa digunakan untuk manusia kepada hewan-hewan peliharaan mereka. Harapannya, agar bisa kembali sehat seperti sediakala. 

Sayangnya, tindakan ini bisa jadi berbahaya, karena tubuh hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, sering kali merespons obat-obatan secara berbeda dibandingkan dengan manusia. 

Dokter hewan jebolan Universitas Gadjah Mada, Radhiyan Fadiar Sahistya mengatakan, memberikan anabul tersayang obat untuk manusia tanpa pengawasan dokter perlu dihentikan, utamanya parasetamol sebab berbahaya dan berakibat fatal.

“Hewan peliharaan pasti ada waktunya mereka sakit, dan parasetamol masih banyak dipakai pemilik hewan untuk anabulnya, padahal, parasetamol itu tidak boleh diberikan kepada anjing dan kucing, karena racun untuk mereka,” kata dia, seperti dikutip dari Antara

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, obat-obatan tertentu dapat menyebabkan reaksi toksik yang serius pada hewan, termasuk kerusakan organ, reaksi alergi, atau bahkan kematian.

"Banyak kasus, pasien datang membawa hewan peliharaan dengan gejala gangguan hati, bahkan wajahnya bengkak, tanpa diketahui itu sebenarnya karena keracunan parasetamol. Itu pun kondisi yang masih beruntung, dan masih sempat dibawa ke dokter,” ujar Radhiyan.

Dokter yang telah memiliki 15 klinik hewan itu mengatakan, penggunaan obat manusia tanpa pengawasan dokter hewan dapat mengakibatkan dosis yang tidak tepat dan efek samping yang tidak diinginkan, sehingga sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan obat apapun kepada anabul tersayang.

“Ketika memutuskan untuk memelihara hewan, teman-teman juga harus punya komitmen. Namanya makhluk hidup, ada waktunya mereka sakit. Jadi harus persiapan untuk memastikan mereka tetap sehat. Divaksin, dikasih obat cacing, kalau pun sakit bawa ke dokter,” imbuh Radhiyan.

Adapun gejala hewan yang keracunan parasetamol, menurut jurnal “Keracunan paracetamol pada kucing lokal” dari Institut Pertanian Bogor (IPB), di antaranya wajah membengkak, lesu, tingkat pernapasan meningkat, pucat-berlumpur selaput lendir, hipotermia, dan takikardia. Tanda-tanda lain adalah depresi, anoreksia, muntah, cakar membengkak, air liur, diare, koma, yang dapat berujung kematian.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar