c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 April 2022

15:36 WIB

Bahas Isu Lingkungan di Industri Fesyen, SukkhaCitta Gelar KAPAS

Lewat pameran KAPAS, SukkhaCitta ingin membangun kesadaran masyarakat akan isu lingkungan, khususnya di industri fesyen.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

Bahas Isu Lingkungan di Industri Fesyen, SukkhaCitta Gelar KAPAS
Bahas Isu Lingkungan di Industri Fesyen, SukkhaCitta Gelar KAPAS
Pameran KAPAS dari SukkhaCitta. Sumber foto: DBS Indonesia

JAKARTA - Pergerakan kampanye isu lingkungan atau keberlanjutan pada industri tekstil dan pakaian kini semakin progresif.

Pergerakan ini ditandai dengan banyaknya desainer dan brand yang terus mengusung konsep fesyen berkelanjutan.

Laporan South East Asia Fashion Sustainability 2021 menunjukkan, kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi yang besar untuk memimpin perubahan masa depan industri fesyen yang lebih memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.

Di Indonesia pun, kesadaran publik terhadap fesyen berkelanjutan kian tumbuh. Guna mendukung hal tersebut, SukkhaCitta yaitu wirausaha lokal yang bergerak di industri fesyen yang memperhatikan kelangsungan lingkungan dan pemberdayaan wanita, menggelar pameran KAPAS.

Pameran ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan isu lingkungan, khususnya di industri fesyen. Pada kesempatan ini, SukkhaCitta menceritakan bagaimana proses pembuatan pakaian dan memperlihatkan cara yang lebih ramah lingkungan untuk menghasilkan dampak positif.

Salah satunya, melalui Tumpang Sari, teknik pertanian regeneratif warisan leluhur Indonesia yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan.

"Hingga saat ini, industri fesyen menyumbang 10% emisi karbon global dan hanya kurang dari 2% pekerja di bidang itu yang mendapatkan penghasilan yang layak. Untuk itulah, SukkhaCitta hadir untuk memberdayakan wanita di daerah perkampungan Jawa Tengah dan Jawa Timur sembari membangun industri busana yang lebih hijau dan ramah bagi dunia," cerita Founder SukkhaCitta, Denica Riadini-Flesch, dalam keterangannya, Rabu (27/4).

Sejak 2016, SukkhaCitta telah memberikan dampak pada lebih dari 1.400 wanita di seluruh Indonesia.

Dengan memberikan pelatihan pewarnaan alam dan daur ulang yang secara konsisten, mereka juga telah mencegah lebih dari 1,2 juta liter air terkontaminasi dengan limbah beracun.

Termasuk, meregenerasi 20 hektar tanah gersang melalui program penghijauan dan penanaman hutan, serta pertanian regeneratif.

"Melalui pameran KAPAS, kami ingin mengajak masyarakat untuk menyaksikan perjalanan ketika kami diperkenalkan dengan kearifan lokal nenek moyang dari petani-petani kapas yang sudah semakin sedikit. Kami hendak memperkenalkan metode Tumpang Sari yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga memaksimalkan produksi kapas," lanjut Denica.

Pameran KAPAS dari SukkhaCitta ini digelar pada tanggal 15 April hingga 15 Mei 2022 di Pusat Perbelanjaan Ashta District 8, Jakarta. Pameran tersebut juga terbuka untuk umum.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar