Bagaimana Pria Begitu Tertarik Dengan Poligami? 

JAKARTA - Poligami merupakan praktik pernikahan di mana seseorang boleh memiliki istri atau suami lebih dari satu. Praktik poligami sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama di beberapa budaya dan sampai sekarang bahkan masih dilakukan di beberapa daerah tertentu.

Dibandingkan dengan wanita, ternyata pria diketahui lebih tertarik menjalani hubungan poligami. Hal tersebut ditunjukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Archives of Sexual Behavior. Para peneliti berusaha mencari tahu kaitan antara faktor psikologis dan lingkungan terhadap poligami dan melakukan dua studi.

Studi pertama melibatkan 393 partisipan heteroseksual dengan usia rata-rata 25 tahun dan 63% di antaranya adalah wanita. Mereka ditanya perihal pengetahuan dan ketertarikannya pada poligami.

Sementara pada penelitian kedua dilakukan pada 735 partisipan dengan usia rata-rata 33 tahun dan 57% dari mereka adalah pria dan tengah menjalin hubungan. Partisipan juga ditanya soal pengetahuan dan ketertarikannya tentang poligami, dan status sosialnya.

Hasil pada penelitian pertama menunjukan 68% partisipan mengetahui apa itu poligami dan 19% di antaranya tertarik memiliki hubungan poligami. Dari penelitian tersebut, hubungan monogami atau hanya memiliki satu pasangan saja lebih diminati dibandingkan poligami.

Sedangkan pada penelitian kedua, 62% partisipan mengaku tidak tertarik menjalin hubungan poligami. Pada studi itu juga ditemukan, partisipan pria diketahui 6 kali lipat lebih terbuka dan tertarik melakukan poligami dibanding dengan wanita.

"Dengan sampel di Inggris, hanya sedikit individu yang tertarik menjalin hubungan poligami. Ketertarikan paling besar datang dari pria, yang menyukai ide poligini dibandingkan wanita. Sebaliknya, baik pria dan wanita juga sama-sama tidak tertarik dengan poliandri," kata peneliti dilansir dari Psypost.

Para peneliti menduga, pria lebih tertarik menjalin poligami karena mereka dapat melakukan reproduksi dengan lebih banyak wanita.

Sementara pada wanita, hubungan poligami dapat membuat mereka kehilangan aset pasangannya sehingga mereka tidak tertarik pada poligami, khususnya poligini.

Kendati begitu, penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena hanya dilakukan dengan sampel partisipan di Inggris, di mana negara tersebut tidak memberlakukan pernikahan poligami dan bahkan menganggapnya sebagai tindak kejahatan. 

Dengan begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini, khususnya di negara-negara yang memperbolehkan praktik poligami.