c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

10 Juli 2025

17:01 WIB

Bagaimana Musik Berpengaruh Besar Dalam Film Sore: Istri dari Masa Depan

Lagu "Terbuang Dalam Waktu" dari Barasuara yang memperkuat salah satu adegan paling emosional dalam film ini, berhasil menembus Top 50 Daily Viral Songs di Spotify.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Bagaimana Musik Berpengaruh Besar Dalam Film <em>Sore: Istri dari Masa Depan</em></p>
<p id="isPasted">Bagaimana Musik Berpengaruh Besar Dalam Film <em>Sore: Istri dari Masa Depan</em></p>

Cuplikan film Sore: Istri dari Masa Depan. Sumber foto: YouTube/Cerita Films.

JAKARTA - Sebuah film tanpa kehadiran soundtrack rasanya akan hampa. Bagaimana tidak? Peran musik tidak hanya mengiringi cerita, tetapi juga menjadi penggerak narasi yang menuntun emosi penonton dan membentuk karakter dalam film.

Di film Sore: Istri dari Masa Depan, musik tidak hanya menjadi suara latar, tapi juga memperkuat adegan dan menghidupkan percakapan.

Disutradarai dan ditulis oleh Yandy Laurens, film ini mengajak penonton masuk ke dalam kisah cinta Jonathan dan istrinya dari masa depan, Sore. Cerita mereka dipenuhi berbagai lapisan emosi, diperkuat oleh pilihan lagu-lagu yang dikurasi khusus untuk film ini.

Lagu "Gaze" dan "Forget Jakarta" dari Adhitia Sofyan menghadirkan kembali nuansa nostalgia dari webseries-nya. Sementara itu, "Terbuang Dalam Waktu" dari Barasuara yang memperkuat salah satu adegan paling emosional dalam film bahkan berhasil menembus Top 50 Daily Viral Songs di Spotify, hanya dalam beberapa hari setelah Gala Premiere film di tanggal 2 Juli lalu.

"Musik dalam film membawa sebuah cerita terasa lebih hidup. Kami melihat bagaimana soundtrack film begitu sering didengarkan dan akhirnya masuk ke tangga lagu Spotify. Ini menunjukkan bahwa pendengar tidak hanya mendengarkan lagu, tapi juga terhubung dengan ceritanya. Koneksi emosional itu membuat sebuah soundtrack jadi elemen yang begitu kuat," ujar Head of Music, Spotify Asia Tenggara Kossy Ng dikutip dari pernyataan resmi, Kamis (10/7).

Dalam kesempatan yang sama, Yandy Laurens membagikan cerita bagaimana lagu-lagu yang dipilih membantu membentuk suasana dalam momen-momen paling berkesan. Menurutnya musik sangat berperan besar dalam proses kreatif film.

"Bahkan sebelum mulai menulis, biasanya saya sudah mulai ngumpulin lagu-lagu yang secara emosi terasa dekat dengan cerita. Ketika lagu yang tepat ketemu dengan momen yang tepat dalam cerita, dampaknya sungguh luar biasa. Makanya, saya sangat bersama para musisi yang karyanya jadi wadah buat saya untuk mengelaborasi dan mempertegas cerita yang ingin saya sampaikan,” kata dia.

Yandy mengungkapkan, biasanya ia mulai dari dua atau tiga lagu,  lagu yang bisa menangkap nuansa cerita. Di Sore: Istri dari Masa Depan, lagu pertama yang menurutnya cocok adalah 'Gaze' dan 'Forget Jakarta' dari Adhitia Sofyan.

"Tapi seiring berjalannya waktu, playlist itu berkembang. Kadang, algoritma Spotify justru yang membawa saya ke lagu-lagu yang nggak terduga dan ternyata ketika disandingkan dengan jalan cerita, jadi sangat menarik, misalnya 'Terbuang Dalam Waktu' dan 'Pancarona' dari Barasuara,” ucap dia.

Baca juga: Sore: Istri dari Masa Depan, Suguhan Fantasi Romantis Dari Yandy Laurens

Di samping itu, menurut Yandy, musik dari musisi Indonesia sangat membantumu dirinya dalam membangun cerita. Walaupun tidak semua momen di film terinspirasi dari lagu, namun menurutnya ada kekuatan musik yang membantu dirinya mengembangkan cerita.

“Saya ingat waktu itu lagi di kantor waktu masa pandemi, sedang nulis bagian tengah cerita, lalu tiba-tiba ‘Pancarona’ terputar. Saya langsung berhenti nulis, terus baca liriknya, dan ternyata itu persis banget sama yang saya cari. Rasa ragu, bingung, dan abu-abu secara emosi itu semua mewakili semangat Sore," kata dia.

Dikurasi langsung oleh Yandy Laurens sang sutradara, Suryana Paramita produser, dan Sheila Dara pemeran Sore, playlist "Sore" kini tersedia di Spotify. Daftar ini berisi lagu-lagu pilihan Sore yang tidak hanya menemani perjalanan cintanya dengan Jonathan tapi juga mencerminkan tema besar dalam film: waktu, ingatan, dan beban perasaan yang tak terucap, seperti ‘Forget Jakarta’ dari Adhitia Sofyan, ‘Pancarona’ dari Barasuara, hingga ‘Hingga Ujung Waktu’ dari Sheila on 7.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar