27 Agustus 2024
15:02 WIB
Backburner Relationship, Fenomena Mencari Pasangan Cadangan
Adakalanya hubungan tidak berjalan baik-baik saja sampai muncul kekhawatiran akan kandasnya hubungan. Di saat itu, ada fenomena Backburner Relationship, mencari pasangan cadangan yang bukan selingkuh.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi pasangan sedang berbincang santai. Freepik
JAKARTA - Dalam menjalani hubungan, kesetiaan adalah pondasi utama untuk menjaga keutuhan cinta antara dua insan. Namun, tidak semua hubungan berjalan dengan sempurna.
Hubungan asmara tidak selalu mulus, sesekali diwarnai berbagai tantangan, baik dari dalam diri masing-masing individu maupun dari faktor eksternal. Perbedaan pendapat, ketidaksepahaman, hingga masalah komunikasi bisa menjadi penyebab munculnya keretakan dalam hubungan.
Terkait dengan masalah yang ada pada hubungan, ada satu fenomena belakangan ini menjadi perbincangan yakni backburner relationship. Melansir laman Glamour UK, backburner relationship adalah situasi di mana seseorang menjalin kedekatan emosional dengan orang lain di luar pasangannya. Fenomena ini sering kali muncul sebagai bentuk pelarian dari masalah yang ada dalam hubungan utama.
Menurut Study Finds, istilah ini mulai muncul selama masa pandemi covid-19. Selama periode tersebut, tekanan yang dihadapi cukup tinggi dan menjalin komitmen dengan seseorang pada masa itu dianggap bisa menambah beban emosional. Akibatnya, sebagian orang mencari distraksi atau pelarian dengan menjalin hubungan dengan orang lain, sebagai cadangan ini dikenal sebagai backburner relationship.
Beda Dengan Selingkuh
Namun, secara teknis backburner relationship tidak dianggap sebagai perselingkuhan, karena hubungan ini merupakan strategi untuk melindungi diri dari potensi kekecewaan di masa depan. Fenomena ini mengarah pada cara seseorang menjaga jarak emosional agar tidak terlalu terikat, jika terjadi keretakan atau perpisahan.
Misalnya, seseorang tetap berkomunikasi dengan orang lain meskipun sudah memiliki pasangan, tanpa ada niat romantis dalam komunikasi tersebut. Tujuannya adalah agar jika hubungan utama berakhir, orang menjadi backburner dapat langsung menggantikan posisi yang kosong, memberikan opsi cadangan di masa depan.
Kenali Tanda Backburner Relationship
Berdasarkan penelitian dari University of Oklahoma pada tahun 2021, 62% dari 397 orang dewasa mengaku memiliki seseorang backburner dalam hubungan mereka. Meskipun 93% dari total responden mengaku berada dalam hubungan yang eksklusif dengan pasangan mereka. Fenomena ini menunjukkan adanya kedekatan emosional dengan orang lain yang disimpan sebagai cadangan, meski dalam hubungan utama sudah dianggap eksklusif.
Namun secara umum, backburner relationship bukanlah hal yang disengaja, melainkan sesuatu yang berkembang seiring waktu. Media sosial mungkin menjadi salah satu faktor pemicunya. Karena kemudahan berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain, dapat mempercepat terjadinya kedekatan emosional yang tidak selalu disadari atau direncanakan sebelumnya.
Bisa juga terjadi ketika bertemu mantan pacar, secara tidak sengaja, yang kemudian berlanjut dengan saling menanyakan kabar, menceritakan masa lalu, dan mengenang kenangan indah bersama. Interaksi ini sering kali tanpa disadari dapat memicu kembali perasaan lama dan menciptakan kedekatan emosional.
Selain itu, perlu diwaspadai bahwa pasangan dalam backburner relationship tidak hanya berasal dari orang masa lalu atau orang baru, tetapi juga bisa melibatkan sahabat dekat. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang berkeluh kesah dengan sahabat lawan jenis tentang masalah dengan kekasihnya.
Interaksi semacam ini dapat menciptakan kedekatan emosional yang tidak disadari dan berpotensi menjadikan sahabat tersebut sebagai backburner.