c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

03 Juni 2025

19:13 WIB

Babak Baru Geopark Meratus Sebagai UGGp 

Geopark Meratus dan Geopark Kebumen menerima sertifikat status UNESCO Global Geopark (UGGp). Ini menjadi babak baru untuk semakin mengenalkan kepada dunia. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p>Babak Baru Geopark Meratus Sebagai UGGp&nbsp;</p>
<p>Babak Baru Geopark Meratus Sebagai UGGp&nbsp;</p>

Wisatawan mengunjungi objek wisata Gua Liang Tapah yang merupakan salah satu dari 11 geosite Geopark Meratus berkelas internasional di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/BayuPratama S

JAKARTA - Geopark Meratus Kalimantan Selatan dan Geopark Kebumen Jawa Tengah menerima sertifikat atas status UNESCO Global Geopark (UGGp). Perolehan status ini menjadi babak baru, tak hanya bagaimana semakin dikenal dunia tapi juga tantangan untuk melestarikan segala yang ada di kawasan tersebut. 

"Kami menerima sertifikat Geopark Meratus dan ada sekitar 16 negara yang menerima. Indonesia ada dua yaitu Geopark Kebumen (Jawa Tengah) dan Geopark Meratus (Kalsel), mudah-mudahan dengan adanya sertifikat UNESCO ini adalah babak pertama, nantinya ada PR yang kita laksanakan bersama," kata Gubernur Kalsel, Muhidin.

Menurutnya, apa yang diraihnya ini justru menjadi langkah baru bagi Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) agar dikenal negara-negara lain di dunia. Pihaknya sempat berbicara dengan Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar bahwa Geopark Meratus harus dipromosikan ke mancanegara. 

"Kita harus memperkenalkan diri ke dunia luar, karena Geopark Meratus harus menjadi tuan rumah untuk akan datang," terang dia.

Penetapan status Geopark Meratus berbarengan dengan status Geopark Kebumen di Jawa Tengah sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGp) pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, 2-17 April 2025.

Suksesnya Geopark Meratus hingga bisa diakui UNESCO, tak lepas dari upaya semua pihak dan BPGM telah menyusun dokumen dossier yang berisi filosofi, logo, rute, hingga upaya Pemprov Kalsel dalam melindungi Geopark Meratus.

Objek Wisata Geopark Meratus

Ketua Harian Geopark Meratus yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Hanifah Dwi Nirwana mengenalkan sejumlah objek wisata seperti Rumah Adat Bumbungan Tinggi khas Banjar, Pasar Terapung, pegunungan Meratus, hingga beragam kekayaan alam di Banua.

Dalam catatannya, Geopark Meratus memiliki 54 situs yang terbagi di empat rute yakni Barat, Utara, Timur, dan Selatan. Rute Barat mempunyai panjang rute sekitar 85 km yang memiliki Pasar Terapung, Lok Baintan, Kabupaten Banjar.

Selain itu ada Museum Wasaka, Kampung Tradisional Sasiringan, Galeri Terapung Sasirangan, Rumah Adat Tradisional Banjar, Pulau Kembang, Pembuatan Kapal Tradisional Sewangi, Pemandangan Tongkang Batu Bara, serta Konservasi Bekantan Curiak.

Rute ini mempunyai panjang rute sekitar 188,15 kilometer dan memiliki 14 situs. Tema perjalanan pada Rute Utara adalah Mengikuti Suara Angin Menuju Keajaiban Dayak Meratus, yang artinya ikutilah ke mana arah daun bergoyang tertiup angin.

Adapun situs di rute ini yaitu Batu Sekis Sei Kambang, Matang Kaladan Panoramic, Bendungan Riam Kanan, Jejak Longsoran Bukit Tiwingan, Perikanan Danau Riam Kanan, Rumah Panggung Tebing Danau, Pulau Ulin.

Gunung Api Purba Bawah Laut, Pulau Bekantan, Pulau Pinus, Situs Arkeologi Pulau Sirang, Pohon Saksi Bisu Ba’ah, Desa Belangian, Hutan Hujan Tropis Kahung, Makam Keramat Tenggelam, Pemukiman yang Ditenggelamkan, serta Batupasir Pembawa Intan.

Sedangkan Rute Selatan mempunyai panjang rute sekitar 67,44 km dan 14 situs. Tema perjalanan pada rute ini adalah Sebuah Kilau Perjalanan Dari Hutan Hujan Tropis Menuju Intan, yang artinya Hutan tropis memberi nyawa pada Meratus.

Situs pada rute ini adalah Taman Hutan Hujan Tropika, Pembuatan Tradisional Purun, Kampung Jamu dan Obat Tradisional, Museum Lambung Mangkurat, Pusat Informasi Geopark, Taman Konservasi Anggrek, 16 Habituasi Satwa Endemik.

Berdasarkan website Kementerian Luar Negeri, Kemlu.go.id, Senin (2/6) sebanyak 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO, termasuk Indonesia, sepakat menyetujui 16 usulan geopark baru yang dinominasikan sebagai UNESCO Global Geoparks pada Sidang Counsil Geopark UNESCO pada September dan Desember 2024.

Hingga kini Geopark di Indonesia yang berstatus UGGp genap sebanyak 12 situs yaitu Geopark Batur, Geopark Belitong, Geopark Ciletuh, Geopak Gunung Sewu, Geopark Itjen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin Jambi, Geopark Raja Ampat, Geopark Rinjani Lombok, Geopark Kaldera Toba, Geopark Kebumen, dan Geopark Meratus.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar