c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

22 Agustus 2025

14:48 WIB

Aturan Minum Obat Cacing Sesuai Umur Menurut Dokter

Obat cacing yang ada dipasaran bisa dikonsumsi untuk mengatasi gejala-gejala penyakit tersebut. Namun, konsumsilah sesuai aturan.

<p>Aturan Minum Obat Cacing Sesuai Umur Menurut Dokter</p>
<p>Aturan Minum Obat Cacing Sesuai Umur Menurut Dokter</p>

Seorang siswa SD melihat cacing kremi dengan alat mikroskop di Akarena, Makassar, Sulsel (28/4/2011). Antara Foto/Sahrul Manda Tikupadang

JAKARTA - Konsumsi obat cacing, baik untuk anak maupun orang dewasa perlu dilakukan apabila telah mengalami gejala infeksi cacing. Diingatkan untuk tidak mengonsumsi obat yang ada di pasaran secara berlebihan, karena punya efek samping.

"Jadi kalau memang ada gejala, ada indikasi tentu boleh. Tapi jangan lupa, namanya minum obat itu harus dengan saran dokter. Ini penting karena obat cacing itu seperti obat antibiotik. Dia itu antimikroba, antimikroorganisme. Jangan digunakan secara berlebihan," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr, Riyadi, Jumat (22/8).

Secara umum, dr. Riyadi mengungkapkan beberapa ciri umum dari seseorang yang terinfeksi cacing, di antaranya batuk-batuk seolah sakit infeksi paru-paru, mual, nafsu makan kurang, sulit Buang Air Besar (BAB). Apabila menjalani tes darah, biasanya kadar eosinofil atau sel darah putihnya meningkat.

Adapun saat ini obat cacing yang sering digunakan untuk pengobatan bagi pengidap infeksi cacing atau kecacingan di antaranya Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat.

Semua obat cacing, menurut dia, bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi cacing jenis apapun, baik infeksi cacing pita, cacing gelang, maupun cacing isap. 

Untuk Albendazol, dosis yang disarankan untuk dikonsumsi untuk anak usia 12-24 bulan (1-2 tahun) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 200 miligram dalam dosis tunggal. Sementara untuk anak lebih dari 2 tahun dan orang dewasa, Albendazol harus dikonsumsi sebanyak 400 miligram dalam dosis tunggal. 

Selanjutnya apabila pengobatan dilakukan menggunakan Mebendazol, pemberian obat ini hanya bisa dilakukan untuk anak usia 2 tahun ke atas dan dewasa, dengan dosis 500 miligram dalam dosis tunggal.

Terakhir untuk obat cacing bagi anak berusia di bawah satu tahun, maka pemberian obat yang tersedia adalah Pirantel Pamoat, disarankan dengan dosis 10-11 miligram/kilogram berat badan anak. Dengan dosis maksimum yang boleh diberikan 1 gram.

Agar lebih efektif, obat cacing bisa diminum pada saat kondisi perut kosong atau belum mencerna makanan apapun. Selain orang dengan gejala, dokter Riyadi mengatakan pemberian obat cacing juga dapat dilakukan terutama untuk anak-anak yang berada di daerah dengan prevalensi kecacingan di atas 20%.

"Kalau daerah dengan prevalensi atau angka kejadian kecacingan di atas 20 persen, minimal anak di usia sekolah dan prasekolah di atas 1 tahun harus mengonsumsi antara satu hingga dua kali Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan,"katanya.

Secara global kasus kecacingan merupakan kondisi yang awam ditemukan. Data WHO pada 2023 menyebutkan kecacingan dialami oleh sebanyak 1,5 miliar orang.

Dari jumlah tersebut, kasus kecacingan yang paling sering menginfeksi orang-orang terjadi akibat kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah dan cara penularannya melalui tanah.

Terbaru kasus kecacingan di Indonesia yang mengegerkan terjadi di Sukabumi saat seorang anak berusia 4 tahun berinisial RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Selama perawatan, tim medis menemukan cacing hidup hingga seberat satu kilogram dari tubuhnya, bahkan menyebar ke otak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar