c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

02 Juli 2025

13:28 WIB

6 Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Taklukan Nameless Tower

Tim IBEX siap menaklukan Nameless Tower, tebing terbesar di dunia dengan tinggi 6.251 Mdpl dan jalur pemanjatan tersulit yakni sepanjang 1.100 meter.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>6 Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Taklukan Nameless Tower</p>
<p>6 Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Taklukan Nameless Tower</p>

Nameless Tower, tebing terbesar di dunia. Shutterstock/thsulemani

JAKARTA - Enam atlet panjat tebing yang tergabung dalam Indonesia Big Wall Expedition (IBEX), siap menaklukan Nameless Tower yang merupakan bagian dari komplek Trango Tower, di bagian utara Pakistan. Ini merupakan tebing terbesar di dunia dengan tinggi 6.251 Mdpl dan jalur pemanjatan tersulit yakni sepanjang 1.100 meter.

Adapun keenam atlet pendaki yang akan menjalankan ekspedisi ini yakni Asep Tatang, Freden Sembiring, Deden Wahyudin, Nazib Fadlullah, Iqbal Kamal Fasya, dan Iqbal Ramadhan.

Pembina IBEX, Mayor Jenderal Purnawirawan Asrobudi menyatakan, IBEX sendiri merupakan rangkaian ekspedisi pemanjatan sembilan tebing besar dunia yang bertujuan menorehkan prestasi Indonesia di mata dunia termasuk terhadap Nameless Trango Tower.

"Ekspedisi Merah Putih ini bertujuan menunjukkan pada dunia tentang nilai penting menjaga keberadaan kawasan tebing besar dunia dalam menyikapi perubahan iklim," katanya dikutip dari Antara.

Asro menjelaskan, tim IBEX telah memanjat hampir seluruh tebing besar di Indonesia sejak 2019 dan bahkan sudah melakukan pemanjatan di luar negeri seperti Malaysia, Thailand, dan Yosimite Amerika Serikat (AS).

Untuk persiapan pemanjatan Trango Tower, tim telah melakukan beragam persiapan baik secara fisik maupun mental termasuk simulasi pemanjatan dan pendakian di beberapa tebing besar dan gunung di Pulau Jawa.

Freden Sembiring mengatakanm tim IBEX telah melakukan persiapan sejak dua tahun lalu. "Dari dua tahun lalu dan tahun lalu kita tunda karena permasalahan cuaca yang kurang baik, akhirnya kita memutuskan untuk berangkat di tahun ini," katanyam dikutip dari Antara

Baca juga: Perhatikan Kesiapan Fisik Hingga Gizi Sebelum Mendaki Gunung

Namless Trango Tower dipilih, karena merupakan salah satu tebing dengan tingkat kesulitan tertinggi di dunia, baik itu akses, ketinggian, dan tingkat kesulitan dari jalur pemanjatan. Hanya sebagian kecil negara yang berhasil melakukan pemanjatan di sana, dan belum ada catatan negara Asia yang berhasil memanjat Nameless Tower tersebut.

Menurut data dari Kedutaan Besar Republik Inonesia (KBRI) di Islamabad, saat ekspedisi berlangsung suhu siang hari akan berkisar -4 hingga 7 derajat Celcius. Adanya Monsun juga membuat curah hujan cukup tinggi di wilayah utara Pakistan dibarengi dengan melelehnya gletser.

"Kita melakukan semua proses latihan, baik fisik, mental, dan taktik. Jadi untuk latihan itu semuanya kita lakukan di Bandung dan area Jawa Barat, dan sekarang ini kita sedang melakukan latihan tahap akhir di Tebing Telung," ujar Nazib Fadlulah, salah seorang tim IBEX.

"Dan, di sini kita itu sebenarnya melakukan latihan yang lebih ke teknis untuk mensimulasikan nanti pemanjatan di Trango Tower," ungkapnya.

Selain latihan di alam terbuka, tim IBEX juga banyak melakukan latihan untuk membangun menjaga kebugaran, seperti bouldering, gym, weight training, dan climbing indoor.

Mereka berencana melakukan ekspedisi hampir satu bulan. Berangkat dari Indonesia pada 13 Juli 2025 dan mulai melakukan tracking di Nameless Trango Tower pada 17 Juli sampai 19 Juli 2025 sedangkan pemanjatan tebing dilaksanakan mulai 25 Juli sampai 10 Agustus 2025.

"Untuk pemanjatannya sendiri kita akan lakukan sekitar 14 hari ya, dua minggu di tebing vertikalnya. Untuk total satu bulan itu kita bukan hanya memanjat saja, jadi kita akan melakukan perjalanan hiking dari base camp di Ascoli sampai ke base camp pemanjatan itu sekitar empat hari hiking," kata Nazib.

"Baru setelah itu kita akan melakukan aklimatisasi sekitar satu minggu di sana, setelah itu baru kita melakukan pemanjatan selama 14 hari. Jadi 30 hari itu adalah total keseluruhan dari mulai perjalanan berangkat sampai di Islamabad, sampai dengan kembali lagi ke Islamabad," jelasnya.

Freden, Nazib, dan empat atlet lainnya memiliki pengalaman panjang dalam panjat tebing dengan spesialisasi masing-masing. Selain hampir seluruh tebing besar yang ada di Indonesia, mereka juga melakukan kunjungan pemanjatan di luar negeri seperti di Malaysia, dan Thailand, Yosimite, AS.

Deden terhitung sekitar 20 kali mencapai puncak Cartenz, yang merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Sementara Najib memiliki spesialisasi di bidang sport science, khususnya bidang rock climbing. Kemudian, Asep memiliki spesialisasi pemanjatan vertikal di es atau ice climbing.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar