c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

KULTURA

26 Juli 2021

13:49 WIB

Atasi Serangan Panik Dengan Pikiran Positif

Pengidap serangan panik berulang biasanya terjebak pada masalah kewaspadaan berlebihan

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Atasi Serangan Panik Dengan Pikiran Positif
Atasi Serangan Panik Dengan Pikiran Positif
Ilustrasi panik. Pixabay/dok

JAKARTA - Setiap orang bisa mengalami kepanikan karena berbagai hal. Kepanikan biasanya terjadi pada situasi yang mereka takuti, misalnya saat berpidato atau jika memiliki fobia ketinggian, terbang ataupun mengemudi. Ketika itu terjadi, orang tersebut menyadari betul sumber serangan panik tersebut.

Namun, ada orang-orang yang mengalami serangan panik dalam situasi yang tidak terduga dan tidak diketahui sumbernya. Misalnya, mengalami ketakutan atau ketidaknyamanan ekstrem yang muncul secara tiba-tiba dalam beberapa menit. Itulah yang dimaksud dengan serangan panik.

Serangan panik setidaknya memiliki empat gejala fisik yang umum, seperti detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, pusing, atau mual.

Meskipun serangan panik tidak berbahaya, namun bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Dan jika berkepanjangan tanpa diobati, maka serangan panik akan mengganggu produktivitas, hingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Melansir Psychology Today, pengidap serangan panik yang berulang banyak terjebak pada masalah kewaspadaan berlebihan terhadap semua gejala tubuhnya. Hal ini karena ia tidak mengetahui secara pasti sumber serangan tersebut, sehingga menjadi lebih cemas akan setiap gejala atau sensasi yang muncul di tubuhnya.

Ia akan memperhatikan setiap perubahan atau sensasi kecil. Misalnya ketika merasakan peningkatan detak jantung atau sesak ringan di dada, disalahartikan sebagai tanda sesuatu yang berbahaya sedang terjadi di tubuhnya. Pada akhirnya, hal itu membuat stres, dan orang tersebut terjebak dalam siklus panik dan kecemasan yang berkepanjangan.

Untuk mengatasi serangan panik berulang, pertama-tama yang harus dilakukan yaitu mengurangi kecemasan terhadap setiap sensasi-sensasi kecil yang dirasakan tubuh. Jangan terlalu waspada terhadap peningkatan detak jantung atau yang lainnya. Dengan kata lain, cobalah berpikiran positif.

Jika khawatir soal tentang masalah fisik tertentu, misalnya cemas akan masalah jantung karena organ tersebut berdegup cepat, lebih baik untuk menemui dokter. Dengan begitu, bisa diketahui secara jelas, apakah itu penyakit jantung atau itu sebenarnya gejala serangan panik.

Cara lainnya yaitu dengan mengalihkan pikiran ke luar tubuh jika mengalami gejala-gejala tidak biasa pada tubuh, seperti masalah degup jantung tadi. Misalnya dengan melihat tempat sekitar, melihat pohon di luar jendela, atau apa saja. Bersamaan, tekankan kepada diri sendiri bahwa, setiap orang normal mengalami berbagai sensasi tubuh sepanjang hari.

Cara-cara tersebut adalah trik sederhana yang bisa digunakan untuk mengatasi serangan panik di level awal. Namun, jika serangan panik sudah memberi dampak gangguan serius, seperti melemahkan tubuh atau menyebabkan penurunan kepercayaan diri ekstrim, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER