c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Oktober 2025

17:09 WIB

Astronom Australia Deteksi Awal Alam Semesta Terasa Hangat

Para astronom Australia menemukan bukti yang menunjukkan sebelum bintang-bintang terbentuk, awal alam semesta terasa hangat. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Astronom Australia Deteksi Awal Alam Semesta Terasa Hangat</p>
<p>Astronom Australia Deteksi Awal Alam Semesta Terasa Hangat</p>

Pemandangan Bumi, bintang, dan galaksi sebagai ilustrasi Antariksa. Elemen gambar ini dilengkapi ole h NASA. Shutterstock/Triff

JAKARTA - Sebuah studi terbaru menyebutkan, para astronom Australia menemukan bukti sebelum terbentuknya bintang-bintang, awal alam semesta terasa hangat.

Dalam studi tersebut, tim peneliti di Pusat Penelitian Astronomi Radio Internasional (International Centre for Radio Astronomy Research/ICRAR) sedang mencari "Zaman Reionisasi" (Epoch of Reionization) yang sulit dipahami.

Menurut keterangan pihak Universitas Curtin Australia, selaku pemimpin penelitian, hal itu merupakan sebuah periode awal dalam sejarah alam semesta yang diprediksi oleh teori. Akan tetapi, hal tersebut belum terdeteksi menggunakan teleskop radio.

Zaman Reionisasi menandai berakhirnya Zaman Kegelapan Kosmik, sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang, ketika gas antargalaksi bergeser dari buram menjadi transparan. Pada masa ini, memungkinkan cahaya dari bintang dan galaksi awal untuk bergerak ke seluruh alam semesta.

Tim tersebut menggunakan teleskop Murchison Widefield Array (MWA) yang terletak di Observatorium Radio-Astronomi Murchison milik Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) Australia di Wajarri Yamaji Country, di Negara Bagian Australia Barat.

Mereka menemukan bukti pertama tentang pemanasan gas di antara galaksi hampir 800 juta tahun setelah Big Bang, demikian kata peneliti ICRAR Ridhima Nunhokee, penulis utama fase pertama penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal.

"Penelitian menunjukkan pemanasan ini kemungkinan didorong oleh energi dari sumber-sumber awal sinar-X dari lubang hitam awal dan sisa-sisa bintang yang menyebar ke seluruh alam semesta," kata Profesor Cathryn Trott, yang memimpin proyek Zaman Reionisasi di ICRAR, seperti dikutip dari Antara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar