c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

08 Maret 2022

10:16 WIB

Aston Martin Dan Britishvolt Kolaborasi Ciptakan Teknologi Baterai

Seiring rencana meluncurkan mobil listrik pertamanya pada 2025 mendatang, Aston Martin menggandeng produsen baterai Britishvolt membuat teknologi baterai mutakhir.

Penulis: Kevin Sihotang, Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

Aston Martin Dan Britishvolt Kolaborasi Ciptakan Teknologi Baterai
Aston Martin Dan Britishvolt Kolaborasi Ciptakan Teknologi Baterai
Aston Martin Lagonda Ltd. adalah sebuah produsen mobil mewah Britania Raya, berbasis di Newport Pagnell di Buckinghamshire. Shutterstock/dok

JAKARTA - Negara-negara di dunia sedang berlomba menuju elektrifikasi kendaraan. Elemen paling penting dalam proses tersebut adalah teknologi baterai sebagai sumber energi kendaraan listrik. Kini, pabrikan mobil mewah asal Inggris, Aston Martin telah mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan produsen baterai Britishvolt untuk membangun teknologi batertai yang lebih mutakhir. 

Aston Martin sendiri akan meluncurkan mobil listrik pertama mereka pada 2025 mendatang. Sementara kesepakatan baru dengan Britishvolt itu akan membuat keduanya menargetkan standar kinerja yang baru, termasuk target kecepatan pengisian daya serta jarak tempuh mobil. Tim riset dari kedua perusahaan ini juga akan sama-sama mengerjakan sistem manajemen baterai yang baru. 

Sebelumnya, Aston Martin telah mengonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan mobil SUV DBX model hybrid di pasar China. Selain itu, Aston Martin juga akan mulai mengirimkan mobil super (supercar) versi plug-in hybrid mereka bernama Valhalla pada awal 2024 mendatang. 

Aston Martin berkomitmen, pada tahun 2026 nanti mereka akan menawarkan lebih banyak line-up produk mobil dengan opsi elektrifikasi yang kemungkinan akan diperluas hingga ke model GT dan mobil sport tradisional, untuk menggantikan keberadaan mobil supernya yang terdahulu, DB11 dan Vantage. Aston Martin baru akan menjadi produsen mobil listrik secara keseluruhan pada tahun 2030 mendatang. 

Keuangan Terganggu

Kesehatan keuangan Aston Martin sempat terganggu lantaran pandemi covid-19. Meski demikian, mengutip laporan Reuters, perusahaan ini mengalami lonjakan tingkat penjualan hingga 82% pada tahun 2021 lalu. Bahkan, berdasarkan proyeksi Statista, pendapatan Aston Martin di tahun ini bisa mencapai US$ 882 juta. 

Pihak Astom Martin sendiri melalui CEO-nya, Tobias Moers mengatakan, perusahaannya berkomitmen penuh untuk memakai anggaran belanja modal yang ada guna mendukung pengembangan teknologi baterai bersama Britishvolt. 

“Bekerja sama dengan Britishvolt, saya percaya kami dapat menciptakan teknologi baru untuk menggerakkan mobil listrik Aston Martin yang menetapkan tolok ukur yang meyamai reputasi kami untuk performa tinggi dan ultra mewah, dengan standar keberlanjutan tinggi,” kata Tobias, mengutip Auto Express, Selasa (8/3). 

“Kami bangga dapat bermitra dengan produsen baterai rendah karbon yang berbasis di Inggris sebagai bagian dari ambisi kami untuk menjadi bisnis (mobil) ultra-mewah berkelanjutan,” katanya melanjutkan. 

“Melengkapi hubungan strategis dengan pemegang saham kami, Mercedes-Benz AG, kemitraan ini memberi Aston Martin akses tambahan ke teknologi dan keterampilan untuk memperluas opsi elektrifikasi kami,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar