ASEAN-Korea Innovative Culture Bahas Peluang Seni Era Teknologi

JAKARTA - Pemerintah Korea melalui ASEAN - KOREA Partnership Project for innovative Culture (PIC) dan Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE) menggelar panel dialog seni di Jakarta dengan tema “Perseverance: Creativity On The Border”.
 
Forum ini mempertemukan seniman lintas negara untuk membicarakan potensi dan tantangan industri kreatif di era teknologi baru.
 
PIC dab KOFICE menggandeng IndoArtNow, menyajikan rangkaian acara dalam bentuk penyelenggaraan forum diskusi seni. Agenda ini berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada pada 15-16 November 2023.
 
President KOFICE, Jung Kilhwa mengatakan, ASEAN-KOREA Innovative Culture Forum hadir untuk merayakan perubahan seni, budaya dan industri kreatif di tengah perkembangan teknologi di Kawasan ASEAN-KOREA.
 
Terdiri dari agenda panel yang yang diisi oleh para seniman atau pelaku kreatif dari berbagai negara, membicarakan topik-topik menarik, mulai dari perkembangan teknologi artificial intelligence (AI), tantangan hingga peluang kolaborasi di kawasan ASEAN-Korea.
 
“Terlepas dari perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, cakupan emosi dan kecerdasan manusia masih dapat berkembang tanpa batas. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan kesempatan untuk membicarakan kreativitas dengan kecerdasan buatan tahun ini,” ungkap Jung Kilhwa dalam pembukaan forum di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
 
Rangkaian forum panel membicarakan banyak topik terkait industri kreatif. Para seniman rupa, pemerhati seni dan budaya, peneliti hingga pelaku bisnis kreatif dari berbagai negara hadir untuk membicarakan isu-isu penting industri kreatif di kawasan ASEAN hingga Korea hari ini.
 
Pandemi global telah mengakselerasi perkembangan mata uang kripto hingga NFT yang membuka banyak pola penciptaan baru. Namun belum tuntas perkembangan kripto dan NFT. Muncul pertanyaan, seberapa siapkah para seniman merespons kecanggihan AI?
 
“Peseverance Creativity on the Border (Kreativitas di Perbatasan) adalah sebuah langkah ke depan dalam kelangsungan hubungan visi budaya ASEAN-KOREA,” imbuh Jung Kilhwa.