16 Juni 2023
19:51 WIB
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Pernah dianggap sebagai bahan makanan yang mempunyai dampak negatif, monosodium glutamat (MSG) yang masuk ke dalam keluarga asam amino glutamat dalam bumbu umami, nyatanya memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan orang lanjut usia atau lansia.
Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia yang terukur dari hasil analisis darah dan tes antropometri pada sebuah penelitian “Elderly Meal Project”, yang dipimpin oleh ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Dr. Toto Sudargo, M.Kes.
Dikutip dari Antara, Jumat (16/6), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral, tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat memperbaiki status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup lansia.
Periode penelitian ini dilakukan pada Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan metode purposive sampling dengan mengambil lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta.
Karena faktor usia, hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun, sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi pada lansia. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan otot.
"Penelitian 'Elderly Meal Project' yang kami lakukan bersama Ajinomoto ini menunjukkan bahwa, setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah," ujar Toto.
Hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yaitu sebesar 52.9% turun menjadi 23.5%.
Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan, seperti mengurangi makanan manis, dikatakan Toto mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan.
"Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu Systolic Blood Pressure (SBP) dan Dyastolic Blood Pressure (DPB).
Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet garam, terutama pada menu makanan lansia. Mengurangi penggunaan garam kemudian ditambahkan dengan produk MSG dapat mengurangi kadar natrium dalam makanan lansia.
Meskipun pemakaian garam dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah dikurangi, tidak membuat nafsu makan para lansia menjadi menurun. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa makanan terbukti tetap enak, walaupun tidak menggunakan takaran garam sebanyak sebelumnya.
Selera makan lansia sebenarnya cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis, namun sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan daya terima reseptor rasa melalui pengaturan keseimbangan rasa dasar (manis, asam, pahit, asin, dan umami/gurih).
Indikator keberhasilan
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Kesehatan Usia Produktif & Lansia Kemenkes RI dr Nida Rohmawati, MPH mengatakan peningkatan jumlah lansia merupakan indikator dari keberhasilan pembangunan kesehatan dengan menurunnya angka kematian dan semakin meningkatnya umur harapan hidup.
Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Toto, Kemenkes menilai penelitian tersebut sangat menarik, mengingat penambahan MSG sebagai strategi pengurangan asupan garam dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Meskipun demikian, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kadar maksimal pemberian MSG itu, efek samping jangka panjang, dan juga respons spesifik bagi orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit degeneratif, seperti hipertensi, dan diabetes.
Penelitian “Elderly Meal Project” ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa di usia lanjut pun masyarakat sangat bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat, dengan cara menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan juga mengurangi asupan gula, garam, dan lemak.