c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

27 Oktober 2025

18:19 WIB

"Art Fun for Children" Mendekatkan Seni Patung Dengan Anak-Anak

Bereksperimen dengan seni patung membantu melatih perkembangan motorik dan spasial anak. Proses mengamati dan mencipta membantu mereka mengasah kepekaan fisik sekaligus pemahaman akan ruang.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">&quot;Art Fun for Children&quot; Mendekatkan Seni Patung Dengan Anak-Anak</p>
<p id="isPasted">&quot;Art Fun for Children&quot; Mendekatkan Seni Patung Dengan Anak-Anak</p>

Pameran seni patung bertajuk Art Fun for Children karya anak usia 6 sampai 12 tahun yang digelar di Pendhapa Art Space Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (27/10/2025). ANTARA/Hery Sidik.

JAKARTA - Pendhapa Art Space menggelar pameran seni patung bertajuk "Art Fun for Children" yang menampilkan karya anak usia 6 sampai 12 tahun. Pameran yang digelar di Pendhapa Art Space, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025.

Kurator pameran, Hardiwan Prayogo mengatakan, "Art Fun for Children" dihadirkan sebagai upaya memfasilitasi anak-anak untuk berkesenian. Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan workshop dan fasilitasi anak-anak telah berlangsung sebelumnya.

"Pendhapa Art Space memiliki komitmen untuk mendorong pendidikan seni yang inklusif dan transformatif, termasuk untuk anak-anak. Oleh karena itu, dihadirkan Art Fun for Children, program workshop dan fasilitasi anak-anak usia 6 sampai 12 tahun untuk berkesenian," ungkap Hardiwan di Bantul, dilansir dari Antara, Senin (27/10).

Menurut dia, secara umum, aktivitas berkesenian adalah segala hal yang berkaitan dengan produksi seni patung. Seni patung sengaja dipilih sebagai metode berangkat dari keyakinan bahwa kesenian ini akan mengajarkan anak-anak pada aspek motorik dan spasial.

Motorik karena seni patung menuntut sentuhan dan interaksi fisik dengan materialnya. Sedangkan spasial karena sebagai seni tiga dimensi, seni patung mengharuskan untuk memahami lebih dalam soal ruang yang nyata, bukan sekadar dua dimensi.

"Seni patung sebagai metode belajar ini juga menilik dari metode Early Childhood Care and Development (ECCD) Holistik, metode yang diyakini menjadi jalan membentuk fondasi manusia berkualitas, usia anak 6 sampai 12 tahun yang dilanjutkan 12 sampai 18 tahun, melalui proses pendidikan yang dinamakan centre based," katanya.

Menurut dia, centre based memiliki elemen yang lebih kompleks, karena anak mulai mengenal institusi di luar rumah mulai dari sekolah, organisasi masyarakat, pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan sebagainya.

"Berbagai rincian metode ECCD Holistik ini akan bertemu dengan kompleksitas masyarakat yang tentu sangat beragam. Art Fun for Children ingin mengajak anak-anak melihat seni patung sebagai bagian dari keseharian dan ruang bermainnya," kata dia.

Menurut dia, mainan anak-anak dalam bentuk figur yang beragam, seperti sudah menjadi barang wajib dalam proses tumbuh kembang anak. Lewat permainan ini, anak-anak bisa mengimajinasikan masa depan, ruang hidup dan interaksi yang ideal dalam bayangan mereka.

Selain itu, kegiatan demikian mendudukkan anak-anak tidak hanya sebagai objek partisipan pasif, tetapi juga sebagai subjek partisipan aktif melalui berkarya, mengajukan pertanyaan, menawarkan imajinasi, dan sebagainya.

"Melalui Art Fun for Children, Pendhapa Art Space ingin memperluas ruang pendidikan seni yang tidak hanya berfokus pada hasil karya, tetapi lebih pada proses reflektif dan partisipatif yang dapat membentuk karakter dan daya imajinasi anak-anak di masa depan," katanya.

Menurut dia, ada lebih dari 150 patung kreasi anak-anak yang bisa disimak dalam Art Fun showcase, setelah mereka mengikuti sepuluh kali workshop yang digelar pada Juli-Oktober 2025. Selama proses itu, anak-anak mengeksplorasi keragaman pikiran, baik yang halus, frontal, hingga absurd dalam dunia seni patung.

"Art Fun for Children adalah ruang dimana kita merenungkan kembali, bahwa pendidikan adalah perkara proses, bahwa seni patung adalah wahana imersif yang berada dalam dimensi kasat mata kita. Maka ini bukanlah ajang perlombaan, bukan kompetisi, bukan persaingan, bukan adu keterampilan, apalagi gagah-gagahan 'pegangan'," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar