Apple Jual Sarung iPhone Sederhana Seharga Satu Smartphone

JAKARTA - Apple merilis aksesori terbaru yang disebut iPhone Pocket, sebuah sarung ponsel dengan desain sederhana yang ditawarkan di harga US$149,95 hingga US$229,95, atau sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3,8 juta. Produk ini dipromosikan sebagai rilisan edisi terbatas, yang dapat dibeli mulai 14 November di berbagai toko Apple di Amerika, Eropa, hingga Korea Selatan.

"Terinspirasi oleh konsep "sepotong kain", konstruksi rajutan 3D-nya yang unik dirancang agar pas dengan iPhone apa pun serta semua perangkat yang dapat dimasukkan ke dalam saku," terang Apple di laman resminya, dikutip Kamis (13/11).

Rilisan Apple kali ini menjadi mengundang pembicaraan yang cukup ramai di platform-platform daring. Banyak penggemar mengungkapkan kekesalan mereka, mempertanyakan mengapa produk sarung ponsel sederhana dijual begitu mahal.

Meski orang-orang umumnya tahu level harga produk-produk Apple selama ini selalu tinggi, tapi banyak yang menilai harga 200-an dolar terlalu tinggi untuk produk semacam iPhone Pocket. Banyak yang mengkritik di X lantaran Apple menjual produk sederhana semacam sarung iPhone setara harga pasaran satu unit ponsel pintar di kategori entry level.

Apple terus memberi harga tinggi ketika teknologi telah menjadi semakin murah. Uang Rp 2-3 juta saat ini bahkan sudah cukup untuk membeli sebuah smartphone yang didukung kamera dan sistem operasi mumpuni.

Banyak penggemar berkomentar di X dengan nada kesal, tak percaya, hingga mengejek perusahaan warisan Steve Jobs tersebut. BBC baru-baru ini malaporkan bahwa Apple menghadapi gelombang ejekan daring menyusul pengumuman tas jinjing baru untuk jajaran iPhone-nya. Banyak yang mengecam harga daring yang mahal, sementara yang lain menyebut pocket tersebut lebih mirip sepotong alas kaki rajut tinimbang sebuah aksesori.

Komentar lainnya menyebut Apple terlalu keras menguji loyalitas penggemarnya, memberi nilai begitu tinggi pada sebuah produk sederhana karena percaya akan kekuatan merek mereka. Dengan kata lain, iPhone Pocket bukan hanya sepotong sarung, tapi sarung dengan merek Apple.

Apple jelas menonjolkan nilai merek pada pocket mereka kali ini, karena berkolaborasi dengan studio dari desainer terkenal Jepang, ISSEY MIYAKE.

"Apple dan ISSEY MIYAKE memiliki pendekatan desain yang sama, mengagungkan keahlian, kesederhanaan, dan keistimewaan," ujar Molly Anderson, Wakil Presiden Desain Industri Apple.

Baca juga: iPhone 17 Meluncur, Simak Spesifikasinya

Model Sarung Rajut 
iPhone Pocket memiliki struktur terbuka bergaris dengan kualitas lipatan asli ISSEY MIYAKE. Struktur mengembang membuat sarung ini bisa memuat lebih banyak barang sehari-hari pengguna. iPhone Pocket dapat dikenakan dengan berbagai cara, baik digenggam, diikatkan ke tas, atau dikenakan langsung di badan.

iPhone Pocket memiliki sejumlah palet warna yang ceria, dengan dua desain tali pendek dan tali panjang. Sarung ini menampilkan palet warna yang ceria, mulai dari lemon, mandarin, ungu, merah muda, merak, safir, kayu manis, dan hitam.

"Desain iPhone Pocket mencerminkan ikatan antara iPhone dan penggunanya, sekaligus tetap memperhatikan bahwa produk Apple dirancang agar universal dalam hal estetika dan serbaguna dalam penggunaannya," ujar Yoshiyuki Miyamae, Direktur Desain MIYAKE DESIGN STUDIO.

"iPhone Pocket mengeksplorasi konsep 'kegembiraan mengenakan iPhone dengan cara Anda sendiri'. Kesederhanaan desainnya mencerminkan apa yang kami praktikkan di ISSEY MIYAKE, gagasan untuk membiarkan segala sesuatunya lebih sederhana agar memungkinkan berbagai kemungkinan dan interpretasi personal."

iPhone Pocket menampilkan konstruksi rajutan 3D unik, desainnya terinspirasi dari konsep "sepotong kain" dan menafsirkan ulang kegunaan sehari-hari dari pakaian lipit ikonis merek tersebut. 

iPhone Pocket dengan desain tali pendek dijual seharga US$149,95 (Rp2,5 juta) dan desain tali panjang seharga US$229,95 (Rp3,8 juta).

Pelanggan dapat membeli iPhone Pocket mulai hari Jumat, 14 November, di lokasi Apple Store tertentu dan apple.com di Prancis, Tiongkok Raya, Italia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan AS.