08 Mei 2025
10:57 WIB
Apple Berencana Bawa Mesin Pencari AI Dari OpenAI Ke Browser Safari
Rencana ini mulai dipertimbangkan seiring menurun penelusuran di Safari pada bulan lalu. Penurunan ini merupakan yang pertama terjadi, dalam kurun waktu 22 tahun terakhir.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi logo browser Safari. Unsplash
JAKARTA - Meski relatif tertinggal dari para pesaingnya, Apple dilaporkan mulai berencanan untuk menghadirkan mesin pencari AI (artificial intelligence) di aplikasi browser mereka, Safari. Rencana itu disampaikan langsung oleh Apple’s Senior Vice President of Services, Eddy Cue, saat bersaksi dalam kasus antimonopoli pencarian Google yang berlangsung Rabu (7/5).
Dalam keterangannya, Cue mengatakan bahwa rencana mereka ini mulai dipertimbangkan seiring menurun penelusuran di Safari pada bulan lalu. Penurunan ini merupakan yang pertama terjadi, dalam kurun waktu 22 tahun terakhir.
Penurunan tersebut diyakininya berkaitan dengan semakin banyaknya pengguna gadget yang lebih memilih menggunakan AI untuk mencari informasi. seperti menggunakan ChatGPT, Perplexity, Gemini, ataupun Copilot dari Microsoft.
Selain itu, Cue juga meyakini bahwa layanan atau aplikasi penyedia pencarian AI kelak akan menggantikan mesin pencari tradisional seperti Google. Karena itu Apple secara aktif berupaya menambahkan layanan pencarian AI ke browser Safari mereka.
"Saya pikir saat ini ada potensi yang jauh lebih besar karena ada pendatang baru yang menangani masalah dengan cara yang berbeda," kata Cue seperti dinukil dari Engadget.
Cue belum mau membagikan rencana pasti terkait keinginan mereka memasukan pencarian AI ke Safari. Namun ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjajaki kemungkinan untuk menambahkan mesin pencari AI dari OpenAI, Perplexity. Atau dari perusahaan lainnya, seperti Anthropic.
Selain itu, pencarian AI apa pun yang akhirnya nanti ditambahkan Apple ke browser Safari, kemungkinan besar tidak akan menjadi pengaturan awal (default). Tetapi menjadi fitur yang bisa dipilih oleh pengguna yang mau memanfaatkannya.
Secara umum, kini memang semakin banyak pengguna internet yang lebih suka mencari informasi menggunakan Chatbot AI Generatif. Di mana paling banyak, dilakukan melalui aplikasi ChatGPT. Layanan dari Open AI itu mendominasi pangsa pasar secara global hingga 59,7%. Atau hingga 400 juta pengguna di tahun 2025 ini.
Di bawah ChatGPT, terpaut cukup jauh ada Microsoft Copilot yang menguasai 14,4% pangsa pasar global, kemudian Google Gemini di 14,4%, serta Perplexity (6,2%) dan Claude Ai (3,2%) melengkapi urutan lima besar.