c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

14 Oktober 2025

08:21 WIB

Anak Sering Ngantuk Di Kelas, Bisa Jadi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi bisa membuat seseorang jadi mudah lelah, termasuk anak-anak. Dampaknya sering mengantuk di dalam kelas.

<p>Anak Sering Ngantuk Di Kelas, Bisa Jadi Kekurangan Zat Besi</p>
<p>Anak Sering Ngantuk Di Kelas, Bisa Jadi Kekurangan Zat Besi</p>

Ilustrasi siswa mengantuk di dalam kelas. Foto: Freepik.

JAKARTA - Ada sejumlah ciri yang menandakan seseorang mengalami kekurangan zat besi, akan tetapi kerap terabaikan. Salah satunya adalah sering merasa lelah dan habis energi sebelum hari berakhir. Kondisi itu akan lebih mudah terlihat pada usia anak-anak.

“Jadi, anak-anak itu kan seharusnya sangat aktif ya. Kalau kita melihat anak-anak yang harusnya pecicilan (tidak bisa diam) main kesana kemari, dia diam dan duduk, kemungkinan besar itu kekurangan zat besi," ujar ahli gizi olahraga, Emilia Achmadi.

Kekurangan zat besi juga dapat membuat anak cepat merasa mengantuk di kelas. Menurut Emilia, orang tua tidak boleh menyalahkan dan menganggap anak malas, tidak cerdas dan tak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

“Ini adalah sebetulnya gejala-gejala yang muncul ke permukaan yang salah diartikan, tapi, sebetulnya akar permasalahannya adalah kurang zat besi tadi,” kata dia.

Ia menambahkan kalaupun dokter anak memberikan suplemen zat besi, tubuh tiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam proses penyerapannya.

“Artinya kita bisa makan suplementasi, tapi, kalau kualitasnya tidak bagus, zat besi itu tidak akan diserap oleh tubuhnya. Artinya tidak akan bisa digunakan. Jadi, makan tapi tidak ada manfaatnya,” katanya.

Selain itu, dia juga memberikan ciri-ciri lain yang tampak secara fisik dari seseorang yang mengalami kekurangan zat besi.

"Bicara kekurangan zat besi atau anemia, biasanya kalau secara fisik pertanda yang bisa kita lihat adalah pucat sudah pasti. Jadi, kalau orang yang kulitnya pucat itu salah satu tanda karena kulit pucat itu tidak tergantung dari warna kulit," kata Emilia.

Emilia, yang menjadi ahli gizi Persija pada 2022-2023 itu menyatakan, selain pucat kekurangan zat besi juga menyebabkan kulit menjadi sangat kering. Tanda kekurangan zat besi pada kulit juga diikuti dengan permukaan bibir yang pecah-pecah.

Karena itu, Emilia mengimbau untuk selalu mengonsumsi real food atau makanan utuh dan selalu menyusun perencanaan makanan setiap hari libur sehingga anak tetap bisa mengonsumsinya meski orang tua sedang sibuk bekerja.

Daging merah menjadi salah satu sumber utama protein yang kaya akan zat besi. Makanan lainnya yakni kuning telur, hati (liver), dan kerang.

Bahan makanan seperti ayam, bayam dan biji labu juga mengandung zat besi, namun, jumlahnya tidak sebanyak daging. Dia menekankan bahwa makanan yang warnanya semakin merah menandakan semakin tinggi kandungan zat besinya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar