30 Juli 2024
12:49 WIB
Anak Ketahuan Nonton Porno, Ini Yang Harus Dilakukan Orang Tua
Akses untuk mendapatkan konten pornografi tidak bisa dimungkiri semakin mudah, termasuk oleh kalangan remaja dan anak. Nah, apabila ketahuan menonton konten porno, apa yang harus dilakukan orang tua?
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi Industri Film Dewasa. Sumberfoto: Shutterstock/dok |
JAKARTA - Belakangan ini, konten berbau pornografi semakin mudah diakses, baik secara disengaja maupun tidak. Salah satu penyebabnya adalah kemudahan akses platform media sosial dan regulasi iklan yang berlaku di dunia maya. Akibatnya, tidak hanya remaja saja yang bisa terpapar konten pornografi, melainkan pula anak-anak.
Konselor dan Sex Educator Tiga Generasi, Febrizky Yahya mengatakan, dirinya bahkan pernah menemukan kasus di mana anak usia empat tahun telah menonton konten porno. Febri menyebut, anak tersebut melihat tayangan itu dari iklan yang muncul pada gim yang ia mainkan di gawai.
Namun, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua jika anak ketahuan menonton konten porno? Apakah orang tua perlu memarahi anak? Disampaikan oleh Febri, sebenarnya jika anak ketahuan nonton jangan memberikan reaksi berlebihan, apalagi sampai memarahi anak.
"Jadi kalau anak melihat konten porno, orang tua tidak perlu overreact karena sebetulnya sejak mereka pubertas, mereka sudah mempunyai ketertarikan dan mencari tahu soal seksualitas. Jadi itu sangat wajar karena dorongan dari dalam diri," ungkap Febri saat ditemui dalam konferensi pers Okamoto Real Fit 0.03, di Jakarta.
Kendati demikian, orang tua bukan berarti membiarkan anak begitu saja. Tanyakan pada anak alasan menonton konten porno dan bagaimana perasaannya setelah menonton tayangan tersebut. Kalau anak sudah bercerita dan terbuka, barulah orang tua memberikan 'selipan' edukasi tentang seks pada anak.
"Semisal memberitahu kalau yang dilakukannya itu wajar karena dorongan hormon, tetapi ada konsekuensinya kalau menonton porno terus menerus, seperti bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan lainnya. Jangan marah-marah atau ngamuk-ngamuk, itu tidak akan berdampak sama mereka," timpal Febri.
Selain itu, hindari menakut-nakuti anak dengan kata 'itu dosa'. Pasalnya, anak masih belum mengerti soal dosa sehingga memberitahu anak menonton konten porno adalah dosa tidak akan memberikan efek apa-apa.
Daripada itu, tekankan dampak buruk dari menonton konten porno. Dengan demikian, diharapkan anak bisa menolak untuk mengakses tayangan tersebut.