c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

10 Desember 2024

19:01 WIB

Ambyar Mak Byar Memotret Perjuangan Musisi Campursari Di Industri 

Trailer Ambyar Mak Byar menampilkan Happy Asmara dan Gilga Sahid sebagai pasangan anak muda yang memperjuangkan cinta di tengah segala perbedaan mereka.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p><em>Ambyar Mak Byar</em> Memotret Perjuangan Musisi Campursari Di Industri&nbsp;</p>
<p><em>Ambyar Mak Byar</em> Memotret Perjuangan Musisi Campursari Di Industri&nbsp;</p>

Sesi konferensi pers peluncuran poster, trailer dana soundtrack film Ambyar Mak Byar di Metropole XXI, Jakarta Pusat, Selasa (10/12). Dok: Validnews/ Andesta.  

JAKARTA - BION Studios, lini studio baru dari Visinema, mengumumkan trailer sekaligus soundtrack resmi untuk film perdana, berjudul Ambyar Mak Byar. Film yang diproduksi bersama Universal Mediatainment, membawa cerita dari dunia musik campursari atau pop Jawa yang penuh dengan dinamika dan perjuangan di dalamnya, dengan menampilkan bintang utama pasangan penyanyi Happy Asmara dan Gilga Sahid.

Trailer yang dirilis hari ini, Selasa (10/12) menampilkan Happy Asmara dan Gilga Sahid sebagai pasangan anak muda yang memperjuangkan cinta di tengah segala perbedaan mereka. Cinta berbeda kasta, berkelindan dengan kisah perjuangan karakter-karakter utama sebagai musisi campursari yang mencoba mencari peruntungan di industri musik populer.

Sutradara Ambyar Mak Byar, Puguh S. Admaja mengatakan, film ini memotret dinamika perjalanan musisi campursari yang tidak mudah dan juga tentunya tidak instan. Puguh yang juga bertindak sebagai penulis cerita, mengaku melakukan riset serius terkair skena musik campursari. Dari situlah, cerita ini dikembangkan.

Menurut Puguh, film Ambyar Mak Byar menggambarkan kisah di balik layar musisi-musisi sukses di skena campursari yang tak banyak diketahui selama ini. Bahwa mereka sejatinya telah melewati perjuangan panjang hingga menjadi bintang panggung, menjadi ikon musik campursari seperti yang dicapai Happy Asmara maupun pasangannya Gilga Sahid.

"Saya melakukan riset sebelumnya, hingga kemudian saya tahu persis bagaiamana mereka-mereka ini (para musisi campursari) memulai karir mereka. Beberapa, banyak justru itu sebetulnya tidak direstui orang tuanya untuk berkiprah di musik," ungkap Puguh saat sesi peluncuran trailer dan soundtrack di Jakarta, Selasa (10/12).

Dari risetnya pula, Puguh mengetahui bahwa banyak di antara para penyanyi campursari di Indonesia, pada mulanya adalah musisi dengan preferensi genre yang beragam, mulai dari jazz hingga rock, sebelul akhirnya mereka memutuskan fokus di skena campursari seturut peluang yang mereka dapatkan.

"Di balik film ini kita juga secara persuasif akan belajar tentang budaya, baik itu budaya yang di keraton, budaya Jawa ataupun budaya campursari. Dan secara persuasif juga kita akan paham betapa pentingnya kerja keras," tambah Puguh.

Ambyar Mak Byar bercerita tentang Bethari (Happy Asmara), perempuan anggun dari keluarga keraton yang hidupnya berubah ketika bertemu dengan Jeru (Gilga Sahid), anak band penuh semangat yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Perbedaan kasta yang nyata itu menjadi aral bagi cinta keduanya.

Dinamika perjalanan asmara Bethari dan Jeru, menjadi makin kompleks dengan hadirnya persoalan-persoalan karir bagi kelompok musik campursari. Jeru yang bermain campur sari bersama grubnya, Konco Seneng, harus menghadapi berbagai tantangan dan penolakan untuk bisa mencapai kesuksesan di industri musik arus utama.

Film ini turut diperkuat oleh Evan Loss, Angie Williams, Yusril Fahriza, Erick Estrada, Ariyo Wahab, hingga penyanyi Ndarboy Gank.

Keterlibatan para cast dari latar belakang musisi menurut produser dari BION Studios, Ajeng Prameswari, penting karena merekalah ikon dunia musik campursari hari ini. Harapannya, dengan Happy Asmara dan Gilga Sahid sebagai wajah utama, film ini pun bisa terasa lebih nyata dan juga dekat bagi banyak orang.

"Lagu campursari adalah budaya Indonesia banget. Kalau di Jakarta orang-orang menikmati campursari di ruang-ruang kecil, proyek ini bawa campursari untuk didengarkan lebih luas oleh masyarakat di Indonesia, ada di bioskop," kata Ajeng.

Ajeng menambahkan, film ini membawa suasana drama yang riang dengan irama campursari. Di sisi lain, kehidupan Bethari di dalam keraton disuguhkan dengan nuansa budaya yang kental, merefleksikan kekayaan tradisi Indonesia yang sangat kaya dan tak akan habis dieksplorasi untuk film di layar lebar.

"Jeru di sini adalah kita semuanya di mana kita jika mengejar cinta atau cita, itu selalalu sebuah tenaga, tidak peduli apapun rintangan menghalangi, intinya tetap dikejar,  bagaimanapun rintangan untuk mencapai," timpal Gilga Sahid, pemeran karakter Jeru.

Peluncuran trailer dan poster Ambyar Mak Byar pada Selasa, berbarengan dengan peluncuran tiga lagu yang menjadi lagu tema. Ketiga lagu tersebut yakni “Pangestu” dinyanyikan Gilga Sahid dan Happy Asmara, Jare Tresno dinyanyikan oleh Gilga Sahid, serta “Mendem Tresno”, yang dibawakan oleh Evan Loss bersama Angie Williams.

Ambyar Mak Byar dijadwalkan tayan di bioskop mulai 9 Januari 2025. Sebelum itu, film ini terlebih dahulu akan menggelar roadshow di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dua wilayah yang menjadi basis pendengar musik campursari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar