c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

03 September 2025

10:24 WIB

Ambil Alih Pengelolaan MotoGP, Kemenpora Buka Opsi Buat Sirkuit Baru

Memperkuat komitmen jangka panjang dengan Dorma Sport, Dito sebut pemerintah buka peluang untuk membuat sirkuit baru sebagai roadmap pengembangan motorsport. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Ambil Alih Pengelolaan MotoGP, Kemenpora Buka Opsi Buat Sirkuit Baru</p>
<p>Ambil Alih Pengelolaan MotoGP, Kemenpora Buka Opsi Buat Sirkuit Baru</p>

Sesi latihan bMotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/9/2024). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya secara resmi mengambil alih pengelolaan seri MotoGP Mandalika, dari yang sebelumnya dipegang oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Kepastian itu diumumkan setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo melakukan rapat virtual bersama Injourney, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, dalam rangka Kick-Off Meeting Grand Prix of Indonesia 2025, Selasa (2/9). 

Sebelum akhirnya diambil alih Kemenpora, pengelolaan MotoGP Mandalika sempat diterpa oleh sejumlah isu-isu finansial. Seperti kewajiban membayar hosting fee yang dibebankan kepada daerah, kerugian finansial akibat penyelenggaraan event, dan utang InJourney sebesar Rp4,6 triliun.

Dari situlah kemudian Kemenpora mengambil alih, agar gelaran MotoGP Mandalika 2025 tetap bisa berjalan sesuai rencana di tanggal 3–5 Oktober 2025 mendatang. Sebab, seperti yang dikatakan Dito, MotoGP Mandalika bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga sarana strategis memperkuat citra global Indonesia, mendorong pertumbuhan pariwisata, dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah.

"Mulai tahun ini, MotoGP Mandalika resmi dikelola langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pemerintah sepenuhnya berkomitmen memastikan keberhasilan penyelenggaraan MotoGP 2025 dan seterusnya. Acara ini menjadi prioritas nasional karena dampaknya yang signifikan bagi pariwisata, citra internasional, dan pertumbuhan ekonomi regional," kata Dito.

Dengan komitmen membangun kemitraan jangka panjang dengan Dorna Sports, Dito menyebut pemerintah membuka peluang untuk mengembangkan sirkuit baru di wilayah lain, sebagai bagian dari roadmap nasional motorsport

Karena menurutnya, MotoGP bukan hanya olahraga, melainkan platform global untuk menunjukkan Indonesia sebagai bangsa modern, terbuka, dan kompetitif di kancah internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menyebut rapat ini sebagai tonggak penting dalam proses transisi kewenangan penyelenggaraan. Transisi kontrak dengan Kemenpora bukan hanya formalitas, melainkan sinyal kuat keseriusan pemerintah untuk mengangkat MotoGP Mandalika ke level yang lebih tinggi.

Meski sempat menghadapi ketidakpastian apakah seri MotoGP Mandalika bisa kembali digelar, Chief Sporting Officer Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi negara yang penting dalam peta global MotoGP. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dunia, baik dari jumlah penggemar maupun industri sepeda motor.

"Indonesia adalah pasar yang sangat vital, jika bukan yang terbesar untuk MotoGP. Antusiasme fans sangat besar, industri motor tumbuh pesat, dan kami percaya Indonesia akan melahirkan bintang MotoGP masa depan," kata Carlos.

Seperti disebutkan sebelumnya, perhelatan akbar seri MotoGP Mandalika atau yang disebut juga sebagai Pertamina Grand Prix of Indonesia (IndonesianGP) 2025 akan digelar pada 3–5 Oktober 2025.

Sejak beberapa bulan lalu, berbagai persiapan terus dimatangkan di Pertamina Mandalika International Circuit. Fokus utama diarahkan pada kesiapan infrastruktur, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), serta penguatan sistem elektronik penunjang balapan untuk memastikan ajang bergengsi ini berlangsung optimal, aman, dan sesuai standar global.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar