09 Juli 2021
16:55 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Yanurisa Ananta
JAKARTA – Jika Anda aktif menggunakan internet atau bermain sosial media, mungkin Anda tidak asing dengan istilah 'troll'. Dikutip dari Lifewire, trolling adalah aktivitas ketika seseorang berkomentar atau menanggapi suatu unggahan dengan cara yang provokatif. Meski sebagian orang mengartikan istilah ini sebagai humor atau candaan, sebenarnya trolling bisa sangat jahat dan tidak selalu menjadi bahan tertawaan.
Ada banyak alasan kenapa seseorang melakukan trolling di internet. Sebuah penelitian terbaru dari Brigham Young University, Amerika Serikat, menemukan motif dan karakteristik dari para pelaku trolling ini.
Dengan melakukan survei online pada lebih 400 pengguna Reddit, penelitian tersebut menemukan, pelaku trolling umumnya memiliki sifat narsistik, machiavellianism, psikopat, dan schadenfreude atau perilaku yang mendapatkan kesenangan dari kemalangan orang lain.
"Mereka yang menampilkan sifat-sifat ini cenderung menunjukkan perilaku trolling dan merasa senang mengamati orang lain menderita. Mereka melakukan trolling dengan mengorban orang lain (yang menderita)," kata salah satu peneliti Dr. Pamela Brubaker dikutip dari laman resmi Brigham Young University.
Penelitian yang diterbitkan dalam Social Media and Society pada Juni 2021 lalu itu menemukan, mereka yang merasa senang karena kemalangan orang lain menganggap trolling sebagai perilaku online yang biasa saja. Mereka tidak peduli dengan kata-kata atau perlakuan mereka yang berdampak bagi orang lain di sosial media.
Bagi mereka, trolling bukan sesuatu yang melukai perasaan orang lain, melainkan cara mereka untuk bercakap dengan orang lain.
"Mereka lebih peduli dengan pengalaman online mereka sendiri ketimbang menciptakan pengalaman online yang positif untuk orang lain yang tidak menerima kesenangan yang sama dengan mereka atau kesenangan dari diskusi yang provokatif," timpal Brubaker.
Brubaker berharap, dari studi ini masyarakat dapat menghargai orang lain baik di dunia nyata atau di internet, terlebih ketika mendapatkan perspektif yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka. Apalagi, sosial media merupakan salah satu platform yang cukup kuat dan bisa memberikan dampak yang besar bagi orang lain.
Data yang ada di internet juga akan selamanya ada di sana. Untuk itu, selalu hati-hati dengan apa yang disampaikan atau unggah di internet.
"Selalu ingat siapa Anda ketika online. Itu membantu kita berpikir mengenai orang lain yang online sebagai manusia, orang dengan keluarga dan teman seperti saya dan Anda, orang-orang yang merasa tertekan dan menderita. Kita terkadang lupa kalau mereka orang sungguhan, melihat mereka hanya dari username atau avatar sehingga lebih mudah untuk melakukan trolling," tutup peneliti lainnya Dr. Scott Church.