c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 Maret 2022

16:12 WIB

Alasan Orang Dewasa Butuh Waktu Tidur Lebih Panjang

Tidur bukan sekedar memejamkan mata, tapi waktu dan kualitas tidur punya dampak yang luas untuk kesehatan mental dan fisik.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Satrio Wicaksono

Alasan Orang Dewasa Butuh Waktu Tidur Lebih Panjang
Alasan Orang Dewasa Butuh Waktu Tidur Lebih Panjang
Ilustrasi seseorang sedang tidur. Freepik

JAKARTA – Seharusnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur yang lebih lama, sekitar 7-9 jam setiap harinya. 

Namun faktanya, kebanyakan orang dewasa justru memiliki waktu tidur yang lebih singkat, di bawah tujuh jam atau bahkan lima jam dalam sehari. 

Padahal di balik segudang aktivitas orang dewasa yang membutuhkan ingatan kuat, konsentrasi yang tinggi dan mampu berpikir jernih, semua itu bisa didapatkan jika tubuh sudah cukup beristirahat atau tidur.

Sebuah penelitian mengungkapkan, setidaknya tubuh membutuhkan waktu istirahat minimal 7 jam setiap malam, untuk bisa memaksimalkan fungsi kognitif dan respons atau perilaku yang tepat ketika menghadapi beragam kegiatan keesokan harinya. 

Ini mengapa tidur sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental. Kurang tidur sangat mempengaruhi konsentrasi dan perasaan suasana hati (emosional). Dikutip dari Sleep Foundation, kurang tidur, termasuk insomnia, dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap inisiasi dan memburuknya masalah kesehatan mental.

Pasalnya, aktivitas otak berfluktuasi selama tidur, meningkat dan menurun sesuai dengan tahapan tidur yang dilewati atau disebut siklus tidur. 

Setidaknya ada empat tahapan dalam tidur, yakni tahap pertama mulai tertidur dengan durasi panjang tidur 1-5 menit. Masuk tahap kedua, otak dan kerja tubuh melambat, tahap dua ini berlangsung kurang lebih 10-60 menit tergantung kondisi organ tubuh.

Masuk ke tahap ketiga, otot dan tubuh semakin melambat, gelombang otak juga melambat. Pada tahap ini diyakini efektif dalam memulihkan tubuh dan memori. Tahapan ini biasanya berlangsung selama 20-40 menit. 

Pada tahap keempat, sering disebut tidur REM atau fase tidur nyenyak. Selama waktu ini, aktivitas otak meningkat secara signifikan, dan sebagian besar tubuh mengalami kelumpuhan sementara, kecuali mata dan otot pernapasan. 

Sebagian besar waktu tidur paling besar berada pada tahap REM. Semakin lama tidur REM semakin tubuh dapat beristirahat dengan baik. Sebaliknya, jika waktu tidur sebentar, maka merekondisi otak dan tubuh menjadi tidak maksimal. 

Aktivitas otak tentu sangat berpengaruh terhadap cara berpikir dan bertindak, semakin jernih dan tenang otak dalam berpikir maka menghasilkan tindakan dan emosional yang baik. Dari situlah waktu tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Melihat pentingnya tidur untuk memberi waktu tubuh beristirahat menunjukkan, tidur tidak hanya sekadar memejamkan mata. Akan tetapi juga memiliki dampak yang luas untuk kesehatan mental dan fisik.

Sleep Foundation juga menuliskan, kurang tidur tidak hanya menimbulkan rasa kelelahan tapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit. Seperti obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke.

Kurangnya tidur membuat tubuh memiliki lebih sedikit waktu untuk pulih di malam hari. Ini yang dapat menurunkan pertahanan tubuh terhadap penyakit dan kondisi medis.

Sebab itu, orang dewasa sangat penting memprioritaskan tidur di malam hari selama minimal tujuh jam agar keesokan harinya dapat bekerja dengan baik dan menjalin hubungan sosial yang sehat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar