07 Juni 2024
12:07 WIB
Akupuntur Dapat Bantu Atasi Rasa Tidak Nyaman Selama Kehamilan
Akupuntur saat kehamilan dapat membantu mengurangi mual dan muntah. Selain itu, akupuntur juga dapat meringankan insomnia yang biasanya dialami orang hamil karena rasa sakit dan nyeri
Ilustrasi seseorang menjalani terapi akupuntur. dok.Antara/Pexels/Ryutaro Tsukata
JAKARTA - Akupuntur merupakan terapi pelengkap yang mungkin bisa mengatasi rasa tidak nyaman selama kehamilan, bahkan pada saat awal kehamilan. Dikutip dari laman Well and Good, Jumat (7/6), ahli akupuntur berlisensi dan master Pengobatan Oriental Tradisional Susan Wallmeyer LAc MSTOM mengatakan, akupuntur aman selama kehamilan jika dilakukan dengan benar oleh praktisi yang berkualifikasi dan berlisensi.
“Bahkan tidak masalah untuk melakukan akupuntur pada masa-masa awal kehamilan. Banyak orang khawatir untuk menjalani akupunktur pada trimester pertama,” kata Wallmeyer.
Akupuntur saat kehamilan dapat membantu mengurangi mual dan muntah. Mengikuti teori medis Asia Timur, Wallmeyer mengatakan, titik akupunktur mengatur qi (gerakan) perut. Idenya adalah untuk mendorong segala sesuatunya bergerak ke bawah, bukan ke atas.
Sebuah studi pada bulan Juni 2023 di Annals of Internal Medicine menyimpulkan, akupunktur adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk mual dan muntah sedang hingga parah pada kehamilan.
Selain itu, akupuntur juga dapat meringankan insomnia. Biasanya orang hamil mengalami kesulitan tidur karena rasa sakit dan nyeri. Apalagi, perut yang membesar membuat hampir mustahil untuk menemukan posisi yang nyaman. Begitu pula jika ingin pergi ke kamar mandi di tengah malam. Di sinilah akupuntur bisa sangat membantu.
“Menurut Pengobatan Asia Timur, jantung dan hati umumnya ditemukan tidak seimbang dalam kasus insomnia karena kecemasan, jadi kami memilih titik-titik di sepanjang meridian ini,” kata Wallmayer.
Sebuah studi kecil pada bulan Mei 2020 di Nature and Science of Sleep menyimpulkan, akupunktur secara signifikan meningkatkan kualitas tidur pada orang hamil. Meskipun cara kerjanya masih belum sepenuhnya dipahami, para peneliti berhipotesis, akupunktur dapat mendorong pelepasan melatonin, hormon yang membantu Anda rileks dan membuat Anda mengantuk.
Manfaat lain adalah membantu mengatasi kecemasan dan depresi, meredakan nyeri punggung, pinggul dan panggul akibat bertambahnya berat bayi dan bergesernya pusat gravitasi. Termasuk membantu mengatasi sakit kepala dan mencegah migrain dan tekanan darah tinggi.
Akupuntur saat kehamilan juga dapat meredakan maag saat hamil karena asam dan cairan lambung dari lambung mengalir ke kerongkongan. Serta bisa meredakan rhinitis yang menyerang hampir seperlima ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga.
Namun, saat mencoba akupuntur jangan berbaring terlentang saat anda menerima perawatan, karena dapat menekan pembuluh darah utama sehingga mengurangi aliran darah ke rahim terutama pada trimester kedua dan ketiga. Lebih aman berbaring ke kiri.
Hipoglikemik Dan Diabetes
Sebelumnya, dokter spesialis akupuntur dr. Aswadi Ibrahim Sp.Ak mengatakan akupuntur dapat menjadi sarana alternatif untuk menurunkan risiko hipoglikemik yang menjadi faktor utama diabetes.
“Misalnya obesitas menangani nafsu makan, lemak, lambung, yang menjadi faktor risiko hiperglikemi,” serunya.
Aswadi mengatakan, jika faktor risiko lebih dini dieliminasi, maka akan semakin mudah mengobati diabetes-nya dibandingkan ketika sudah mengalami komplikasi. Akupuntur bisa dimanfaatkan mengontrol nafsu makan, menurunkan berat badan, atau menahan agar tidak cepat lapar.
Dokter yang praktik di RS Primaya Makassar ini mengatakan, hiperglikemia tidak terjadi karena gula darah yang naik, karena banyak faktor risiko yang melibatkan kontribusi berbagai organ. Hiperglikemi bisa terjadi karena otak memerintahkan nafsu makan naik, dan aktivitas simpatis yang berhubungan dengan psikis seperti tekanan atau stres.
“Sebenarnya ini bisa di kontrol, gula darah tinggi pencetus diabetes bisa sangat dicegah tapi kebanyakan orang tidak menyadari, simpatis kita sangat tinggi sedangkan dopaminnya rendah, ini yang mungkin mudah untuk cemas stres,” kata Aswadi.
Saat gula darah naik, penyerapan glukosa di lambung menjadi tinggi, lalu ada hormon inkretin yang dilepaskan ketika makan untuk memicu tubuh mengeluarkan insulin. Namun pada orang dengan hiperglikemia, hormon tersebut tidak bekerja baik sehingga produksi insulin akan berkurang untuk menurunkan gula darah.
Resistensi insulin inilah yang dapat membuat gula dalam darah tidak bisa terserap otot dan gula menjadi tinggi, glukosa membuat lemak menjadi bebas dan menyebabkan terjadinya hipolistis. Dengan akupuntur, hal tersebut dapat dicegah, namun modalitas akupuntur tidak bisa berdiri sendiri.
Asal tahu saja, akupuntur dimasukkan ke dalam sekelompok pengobatan yang di dalamnya termasuk juga herbal, pengaturan pola makan, latihan fisik (exercise) dan pijat. Penggabungan akupuntur dan herbal juga tidak membuat gula darah penderita diabetes menjadi turun secara drastis hingga menyebabkan hipoglikemi, sehingga aman untuk di kombinasikan.
Aswadi mengatakan, akupuntur hanya memberikan stimulasi ke tubuh dan tubuh akan memberikan sinyal kembali, makanan akan lambat diserap sehingga kenaikan gula darah tidak akan terlalu cepat.
“Akupuntur adalah pengobatan nonfarmakologi, di sini juga akan meregulasi emosional terapi juga psikis, sehingga ada perbaikan kondisi diabetes bisa lebih baik, ketika akupuntur dilakukan bersama herbal tidak menurunkan gula darah orang diabetes sama sekali secara tiba-tiba, jadi aman,” tambahnya.