07 November 2025
09:46 WIB
Aktivitas Seksual Membakar Kalori, Tapi Bukan Pengganti Olahraga
Aktivitas seksual membakar kalori lebih dari berjalan kaki. Pria membakar rata-rata 101 kalori selama sesi seks berdurasi 24 menit, sedangkan wanita membakar sekitar 69 kalori.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi pasangan suami istri mengobrol saat berada di atas tempat tidur. Dok: Freepik.
JAKARTA - Selama ini aktivitas fisik kerap dikaitkan dengan peningkatan hormon kortisol, yaitu hormon yang berperan dalam respons stres dan metabolisme energi tubuh. Di balik itu, aktivitas juga ternyata mampu membakar kalori.
Setiap gerakan tubuh, termasuk saat berolahraga ringan, berjalan, bahkan dalam aktivitas intim membutuhkan energi yang bersumber dari kalori. Tak heran jika banyak orang menganggap berhubungan seks bisa menjadi semacam olahraga ringan yang menyenangkan karena diyakini mampu membakar sejumlah kalori.
Melansir laman Healthline, sebuah penelitian kecil berjudul "Energy Expenditure during Sexual Activity in Young Healthy Couples" yang dilakukan oleh Julie Frappier dan tim dari Universite du Quebec a Montreal pada tahun 2013 melibatkan 21 pasangan heteroseksual berusia awal 20-an. Peneliti membandingkan jumlah energi yang dikeluarkan saat berhubungan seks dengan berjalan di treadmill pada intensitas sedang.
Hasilnya menunjukkan bahwa pria membakar rata-rata 101 kalori selama sesi seks berdurasi 24 menit atau sekitar 4,2 kalori per menit. Sedangkan pada wanita membakar sekitar 69 kalori atau 3,1 kalori per menit.
Dari temuan ini, dapat disimpulkan bahwa aktivitas seksual memang tidak membakar kalori sebanyak olahraga intensitas sedang. Namun, jumlah kalori yang dikeluarkan tetap tergolong signifikan, terutama jika dibandingkan dengan aktivitas ringan lain seperti duduk atau berjalan santai.
Meski tidak seefektif olahraga di gym, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah kalori yang terbakar saat berhubungan seks. Salah satunya adalah memperpanjang durasi aktivitas. Semakin lama hubungan berlangsung, semakin banyak pula energi yang digunakan tubuh.
Beberapa cara yang dapat membantu memperpanjang waktu bercinta antara lain dengan meningkatkan rangsangan melalui seks oral, menggunakan pelumas untuk kenyamanan, atau mencoba teknik seperti edging atau squeeze technique untuk menunda orgasme. Selain durasi, intensitas juga berperan besar.
Meningkatkan ritme atau kekuatan gerakan selama hubungan dapat sedikit menambah jumlah kalori yang dibakar. Namun, penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan pasangan agar tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Variasi posisi pun dapat memengaruhi pengeluaran energi. Posisi di mana seseorang berada di atas, seperti missionary atau straddle position, umumnya membutuhkan tenaga lebih banyak dibanding posisi berbaring di bawah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam durasi sekitar 20 menit, seseorang bisa membakar antara 60 hingga 100 kalori, tergantung pada intensitas, posisi, serta kondisi fisik masing-masing. Namun, jika aktivitas tersebut hanya berlangsung sekitar 7 menit, jumlah kalori terbakar tentu jauh lebih sedikit dan tidak dapat disamakan dengan sesi latihan di gym yang berlangsung selama 30 hingga 45 menit.
Singkatnya, berhubungan seks memang bukan pengganti olahraga, tetapi tetap memberikan manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Selain membantu tubuh membakar kalori dalam jumlah moderat, aktivitas ini juga menyehatkan jiwa, memperkuat hubungan emosional, dan meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.