c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

19 Oktober 2021

08:00 WIB

Akhir Tahun, Tiga Kejuaraan Badminton Internasional Digelar Di Bali

Dengan sistem bubble, pemain dan ofisial tak diperbolehkan keluyuran dan harus menjalani karantina di hotel yang sama untuk meminimalisir kontak dengan orang lain

Akhir Tahun, Tiga Kejuaraan Badminton Internasional Digelar Di Bali
Akhir Tahun, Tiga Kejuaraan Badminton Internasional Digelar Di Bali
Ilustrasi. Seorang petugas berjalan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (5/10/2021). Antara Foto/Fikri Yusuf

DENPASAR – Provinsi Bali pada November hingga Desember 2021 akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan tiga kejuaraan badminton berskala internasional yang bertajuk Indonesia Festival Badminton. Ketiganya adalah; Daihatsu Indonesia Master (16–21 November 2021), Indonesia Open (23–28 November 2021) dan BWF World Tour Final (1–5 Desember 2021).

"Ajang ini diharapkan dapat membantu membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali," kata Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI Agung Sampurna yang terhubung secara virtual dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Senin (18/10).
 
Kegiatan Indonesia Festival Badminton yang akan diikuti 24 negara itu dilaksanakan di kawasan ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung dengan menerapkan sistem bubble. Selain jadi kebanggaan buat Indonesia, kegiatan olahraga berskala internasional yang pertama dalam masa pandemi covid-19 itu, menurutnya akan menaikkan citra Bali.
 
"Kegiatan itu dilaksanakan setelah melihat dua kegiatan berskala internasional yang sebelumnya digelar di Bangkok dan Inggris yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan," ujarnya.
 
Dipilihnya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan ajang olahraga internasional itu karena Pulau Dewata merupakan salah satu "wajah" Indonesia.
 
"Tingkat vaksinasi di Bali sudah sangat tinggi dan mengalami kemajuan yang signifikan, dengan mematuhi protokol kesehatan dengan mendukung program pemerintah," ucapnya.

Terkait dengan negara peserta yang tidak tercantum pada 19 negara yang dibolehkan masuk ke Bali, Agung mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Ia pun memastikan jika Indonesia Festival Badminton akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik pelaksanaan Indonesia Festival Badminton di Pulau Dewata. Ia berharap, ajang tersebut mampu membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali yang paling terdampak akibat pandemi covid-19.

"Terima kasih telah memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini," ucapnya.

Sistem Bubble
Melihat perkembangan kasus covid-19 di Bali, Koster meyakini pelaksanaan Indonesia Festival Badminton yang akan dilaksanakan dengan sistem bubble di kawasan ITDC Nusa Dua, Badung bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.



Sekadar informasi, sistem bubble atau gelembung adalah sistem yang dibuat untuk membatasi kontak pemain dan ofisial dengan orang luar, demi mencegah penebaran virus corona. Mereka tak akan boleh keluyuran secara leluasa dan harus menetap dalam jangkauan area tertentu.

Pendeknya, para pebulu tangkis harus dikarantina secara keseluruhan di hotel yang sama. Peserta juga hanya boleh berada dalam satu lingkungan tertentu, bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu 14 hari karantina.

Namun, selama masa karantina, pemain masih bisa mengikuti sesi latihan yang telah disiapkan penyelenggara. Seluruh atlet dan ofisial yang hadir juga diwajibkan untuk mengikuti test Covid-19 sebelum bertolak dari negara masing-masing.

Asal tahu saja, sistem ini sudah diterapkan di turnamen Badminton All England 2021, BWF World Tour Finals 2020. Pada hajatan PON XX di Papua kemarin, sistem ini juga diterapkan dengan ketat.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar