c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

17 September 2025

13:22 WIB

Akademisi Untad Buat Olahan Susu Berbahan Jagung

Olahan susu ini didapat dengan mengubah pangan lokal jagung menjadi susu jagung fortifikasi daun kelor. Unsur gizinya diyakini tinggi.

Editor: Rikando Somba

<p>Akademisi Untad Buat Olahan Susu Berbahan Jagung</p>
<p>Akademisi Untad Buat Olahan Susu Berbahan Jagung</p>

Ilustrasi susu siap minum. Shutterstock/DONOT6_STUDIO

PALU - Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Untad) Rostiati Dg. Rahmatu mengembangkan produk olahan susu dari komoditas jagung, yang diklaim kaya akan gizi. Olahan susu ini didapat dengan mengubah pangan lokal jagung menjadi susu jagung fortifikasi daun kelor. Inovasi itu diharapkan bisa memanfaatkan potensi jagung sebagai bahan pangan lokal bernilai tambah. Dan, hal ini sudah dilakukan bersama masyarakat.  

“Produk inovatif ini menggabungkan manfaat jagung dan kelor yang tinggi protein, kalsium, zat besi, vitamin, dan antioksidan,” katanya di Palu, Rabu (17/9).

Kegiatan itu telah dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kelurahan Layana, Kelurahan Duyu, dan Kelurahan Kayumalue, Kota Palu, yang melibatkan kelompok tani dan kelompok wanita tani.

Program itu juga melibatkan mahasiswa melalui program “Kampus Berdampak” yang sebelumnya dikenal dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa mendampingi langsung masyarakat, sehingga pengalaman akademik mereka berpadu dengan kebutuhan praktis di lapangan.

Rangkaian kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan praktik pengolahan, pengemasan, hingga pendampingan strategi pemasaran. Peserta juga diajak mempraktikkan langsung mulai dari persiapan bahan, pengolahan, hingga pengemasan produk.

Antusiasme masyarakat terlihat dari respon positif peserta, bahkan sebagian di antaranya menyatakan minat untuk mengembangkan produk ini menjadi usaha rumah tangga.

“Produk ini bukan hanya menyehatkan, tapi juga punya prospek besar sebagai produk unggulan daerah yang bisa bersaing di pasaran,” kata Rostiati yang juga ketua tim program pengabdian.


Tingkatkan Produksi Susu
Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang memiliki lahan potensial untuk mendukung peningkatan produksi susu nasional, sehingga memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia secara berkelanjutan.

 "Kementerian Pertanian tengah mendorong penguatan produksi susu nasional melalui kerja sama dengan berbagai investor. Salah satu peluang signifikan adalah rencana investasi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," kara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Ragam Manfaat Madu Untuk Kesehatan Kulit

                   ASI Eksklusif Dan Isu Ramah Lingkungan

Dia menyampaikan rencana kerja sama antara Kementan dan Sulteng adalah upaya memperkuat kemandirian pangan nasional.

Agung, dikutip dari Antara,  mengungkapkan telah bertemu Pemerintah Provinsi Sulteng pada Jumat (12/9) untuk membahas peluang investasi strategis subsektor peternakan, khususnya sapi perah, guna mendukung produksi susu segar nasional dan menjadikan Sulteng produsen susu di luar Jawa.

"Rencana ini akan menjadi langkah penting, karena potensi lahan di Poso sangat mendukung untuk pengembangan sapi perah," ujarnya.

Apabila terealisasi, kata Agung lagi, investasi itu diperkirakan mampu menghadirkan hingga 240 ribu ekor sapi perah yang bisa memenuhi hampir setengah kebutuhan susu segar nasional.

Dia meyakini, Sulteng berpotensi menjadi produsen susu di luar Pulau Jawa. Hal ini akan memperkuat pasokan untuk wilayah Indonesia timur maupun pasar nasional.

Pemerintah daerah diharapkan berperan aktif dalam penyediaan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air, dan sarana komunikasi.

 Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Novalina menyambut baik peluang investasi yang masuk dan menegaskan kesiapan daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan subsektor peternakan secara berkelanjutan.

Novalina menilai potensi lahan di Sulteng masih luas dan berharap koordinasi dengan pemerintah pusat dipercepat agar infrastruktur pendukung masuk perencanaan pembangunan daerah 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar