c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 Desember 2024

14:06 WIB

Airbnb x UNESCO Luncurkan Program Duta Budaya Di Bali

Untuk semakin memperkenalkan tradisi dan budaya Bali yang lebih luas, Airbnb dan UNESCO meluncurkan program duta budaya yang menyasar pemilik homestay lokal.  

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Airbnb x UNESCO Luncurkan Program Duta Budaya Di Bali</p>
<p>Airbnb x UNESCO Luncurkan Program Duta Budaya Di Bali</p>

Aktivitas pemberdayaan dan pengenalan budaya di Bali. Foto: Airbnb. 

JAKARTA - Airbnb dan UNESCO bekerja sama meluncurkan Program Duta Budaya di Bali. Program ini bertujuan untuk memberdayakan para tuan rumah Airbnb dan pemilik homestay lokal menjadi duta budaya terampil, sehingga mampu memperkenalkan kekayaan tradisi, budaya, dan keindahan alam Bali pada wisatawan.

Inisiatif ini dilakukan sebagai upaya UNESCO untuk melestarikan warisan budaya, dan sejalan dengan visi Airbnb untuk menghadirkan pariwisata yang bertanggung jawab. Program ini terinspirasi dari hasil studi Airbnb yang menunjukkan bahwa wisatawan di wilayah Asia-Pasifik sangat antusias mengulik dan merasakan budaya lokal.

Hasil riset internal Airbnb memperlihatkan, 73% wisatawan mempertimbangkan rekomendasi lokal dari tuan rumah untuk menemukan pengalaman budaya yang autentik. Selain itu, 86% wisatawan cenderung mendukung pelestarian aset budaya lokal dan sejarah di Asia-Pasifik, dan 89% wisatawan tertarik menghadiri acara budaya lokal di Asia-Pasifik.

"Ribuan dari seluruh dunia dipertemukan dan dipersatukan oleh kecintaan yang sama akan kegiatan pariwisata dapat membangun koneksi yang lebih dalam dan apresiasi terhadap keragaman budaya. Kerja sama kami dengan UNESCO dalam Program Duta Budaya di Bali adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung perjalanan yang bertanggung jawab," kata General Manager Airbnb di Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan, Amanpreet Bajaj dalam keterangan persnya.

Guna memastikan program ini mewakili warisan budaya Bali, UNESCO juga menjalin kerja sama dengan Via Via Travel untuk melakukan pemetaan budaya dari bulan Agustus sampai Desember. Studi tersebut dilakukan di lima wilayah, Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung. Pemetaan tersebut mencakup beberapa aspek, seperti kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi, serta situs bersejarah.

Lewat pemetaan ini, diharapkan tidak hanya menonjolkan ciri khas Bali yang sudah dan paling terkenal, tetapi juga mengangkat harta budaya yang perlu lebih dikenal oleh publik. Apalagi, warisan budaya Bali adalah harta yang mencerminkan perjalanan panjang tradisi, kreativitas, dan perjuangan yang telah berlangsung berabad-abad.

"Melalui kemitraan dengan Airbnb ini, kami bertujuan untuk memastikan bahwa warisan tak bernilai ini dibagikan dengan cara yang tepat dan bertanggung jawab, sehingga pada akhirnya dapat membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal, serta mendukung pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi komunitas lokal, " tutur Direktur dan Perwkilan Kantor Regional UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa.

Hasil dari pemetaan budaya akan dibagikan kepada 75 pemilik homestay Airbnb dan 50 UMKM pariwisata melalui lokakarya online dan sesi pendampingan kelompok secara khusus. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri para pemilik homestay dan UMKM untuk memperkenalkan kekayaan budaya Bali pada para pengunjung.

Nantinya di 2025, UNESCO dan Airbnb akan merilis panduan komprehensif untuk pemilik homestay dan UMKM. Panduan untuk wisatawan juga akan tersedia bagi mereka yang tertarik untuk melestarikan aset budaya dan sejarah di Asia-Pasifik. Panduan ini akan menjadi alat penting dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya Bali.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar